Senin, 6 Oktober 2025

Konflik India dan Pakistan

Pakistan Punya Jet Canggih China, India Bakal Bikin Jet Tempur Siluman Generasi Kelima Mesin Ganda

Menteri Pertahanan India menyetujui rencana mengembangkan jet tempur siluman generasi ke-5 baru di tengah meningkatnya ketegangan dengan Pakistan

Anews/File
JET TEMPUR INDIA - Manuver udara yang dilakukan jet tempur India. Negara yang berseteru dengan Pakistan itu berencana membangun jet tempur siluman bagi Angkatan Udara mereka. Saat ini skuadron AU India sebagian besar pesawat menggunakan Rusia dan bekas Soviet. 

Pakistan Punya Jet Canggih China, India Bakal Bikin Jet Tempur Siluman Generasi Kelima Mesin Ganda
 
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan India telah menyetujui kerangka kerja untuk membangun jet tempur siluman paling canggih di negara itu, kata kementerian pertahanan pada Selasa (27/5/2025).

Persetujuan atas proyek ini terjadi di tengah perlombaan senjata baru dengan Pakistan beberapa minggu setelah konflik militer antara kedua negara tetangga tersebut.

Baca juga: Adu Keras AS-China Bikin Jet Tempur Generasi ke-6: Trump Baru Berkoar F-47, Jet J-36 Nongol Duluan

Badan Pengembangan Penerbangan milik negara India, yang melaksanakan program tersebut, disebut segera mengundang perusahaan pertahanan untuk mengembangkan prototipe pesawat tempur masa depan mereka ini.

Jet tempur India ini digadang-gadang sebagai pesawat tempur generasi ke-5 bermesin ganda, kata kementerian tersebut.

NAIK DAUN - Jet tempur J-10C milik Pakistan yang tengah naik daun lantaran dilaporkan menembak jatuh jet Rafale India buatan Perancis. J-10 adalah jet buatan China yang disebut-sebut dibantu Israel secara teknis dalam pengembangannya.
NAIK DAUN - Jet tempur J-10C milik Pakistan yang tengah naik daun lantaran dilaporkan menembak jatuh jet Rafale India buatan Perancis. J-10 adalah jet buatan China yang disebut-sebut dibantu Israel secara teknis dalam pengembangannya. (DSA/Tangkap Layar)

Berlomba dengan Pakistan

Proyek ini sangat penting bagi Angkatan Udara India, yang skuadronnya sebagian besar pesawat Rusia dan bekas Soviet.

Terlebih, jumlah pesawat tempur mereka telah berkurang menjadi 31 dari jumlah yang disetujui yaitu 42 pada saat pesaingnya, China, tengah memperluas angkatan udaranya dengan cepat. 

Pakistan memiliki salah satu pesawat tempur China yang paling canggih, J-10, dalam gudang persenjataannya.

Militer negara tetangga yang memiliki senjata nuklir, India dan Pakistan, saling berhadapan dalam pertempuran empat hari bulan ini, yang melibatkan penggunaan jet tempur, rudal, drone, dan artileri oleh kedua belah pihak sebelum gencatan senjata diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Ini adalah pertama kalinya kedua belah pihak menggunakan pesawat tanpa awak dalam skala besar dan kekuatan Asia Selatan kini terkunci dalam perlombaan senjata pesawat tanpa awak, menurut wawancara Reuters dengan 15 orang, termasuk pejabat keamanan, eksekutif industri, dan analis di kedua negara.

JET TEMPUR INDIA - Manuver udara yang dilakukan jet tempur India. Negara yang berseteru dengan Pakistan itu berencana membangun jet tempur siluman bagi Angkatan Udara mereka. Saat ini skuadron AU India  sebagian besar pesawat menggunakan Rusia dan bekas Soviet.
JET TEMPUR INDIA - Manuver udara yang dilakukan jet tempur India. Negara yang berseteru dengan Pakistan itu berencana membangun jet tempur siluman bagi Angkatan Udara mereka. Saat ini skuadron AU India sebagian besar pesawat menggunakan Rusia dan bekas Soviet. (Anews/File)

India akan bermitra dengan perusahaan dalam negeri untuk program pesawat tempur siluman, dan perusahaan dapat mengajukan penawaran secara independen atau sebagai usaha patungan, kata kementerian pertahanan India dalam sebuah pernyataan.

Kementerian itu juga menambahkan kalau penawaran akan terbuka baik bagi perusahaan swasta maupun milik negara.

Pada bulan Maret, komite pertahanan India telah merekomendasikan untuk melibatkan sektor swasta dalam pembuatan pesawat militer guna memperkuat kemampuan Angkatan Udara India dan mengurangi beban pada perusahaan milik negara Hindustan Aeronautics Ltd, yang memproduksi sebagian besar pesawat militer India.

Kepala Angkatan Udara Marsekal Amar Preet Singh sebelumnya mengkritik Hindustan Aeronautics karena lambatnya pengiriman pesawat tempur ringan Tejas, pesawat tempur generasi 4,5, yang menurut perusahaan itu disebabkan oleh lambatnya pengiriman mesin dari General Electric akibat masalah rantai pasokan yang dihadapi perusahaan AS tersebut.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved