Selasa, 7 Oktober 2025

Tudingan Ijazah Palsu juga Pernah Jerat Rapper Korsel, Tablo, hingga Dapat Ancaman Pembunuhan

Tuduhan ijazah palsu pernah menjerat Rapper asal Korsel, Tablo, yang dikenal dengan akronim TaJinYo. Seperti apa kasusnya?

Dok. EN Management
SKANDAL IJAZAH PALSU - Tuduhan ijazah palsu juga pernah menimpa Rapper asal Korea Selatan, Tablo 'Epik High'. Pada 2010, ia dituduh memalsukan cerita dan pendidikannya di Universitas Stanford, Amerika Serikat (AS). 

TRIBUNNEWS.com - Skandal ijazah palsu ternyata pernah menjerat rapper populer asal Korea Selatan, Tablo 'Epik High',

Tablo, yang memiliki nama asli Daniel Armand Lee atau Lee Seon Woong, dituding memalsukan ijazah dan mengarang cerita mengenai pendidikannya di Universitas Stanford, Amerika Serikat (AS).

Tuduhan yang diterima Tablo bermula pada musim panas tahun 2010, ketika Korea Selatan dilanda serangkaian skandal ijazah palsu.

Dilansir Stanford Magazine, skandal ini awalnya menimpa kepala kurator musem seni modern di Seoul, yang ketahuan telah memalsukan gelar dokternya di Universitas Yale.

Buntutnya, kepala kurator museum seni modern itu dijatuhi hukuman penjara selama 18 bulan atas tuduhan pemalsuan.

Warganet Korsel pun langsung melakukan "perburuan" terhadap tokoh-tokoh yang dianggap telah memalsukan dan mengarang cerita mereka mengenai bersekolah di universitas luar neger bergengsi.

Baca juga: Roy Suryo: Ijazah Saya Asli, S1 dan S2 UGM, S3 UNJ, Sindir Jokowi?

Di saat yang bersamaan, Tablo yang sedang berada di puncak kariernya bersama Epik High, mendapat pertanyaan mengenai pendidikannya di sebuah acara televisi.

Tablo mengungkapkan ia berhasil lulus dari Stanford dalam waktu 3,5 tahun dan berhasil meraih gelar master.

Ia juga mengatakan telah menulis buku berjudul Pieces of You yang dibuatnya saat masih menjadi mahasiswa.

Tak berhenti sampai di situ, prestasi Tablo lainnya adalah, ia mendapat penghargaan penulisan kreatif untuk salah satu ceritanya.

Penghargaan itu didapatnya dari penulis dan Profesor Stanford, Tobias Wolff.

Segera setelahnya, sekelompok warganet membuat forum daring yang diberi judul "Kami Meminta Kebenaran dari Tablo" yang kemudian dikenal dengan akronim Korea, TaJinYo.

Kelompok itu tidak mempercayai cerita Tablo dan menuduhnya mengarang tentang berkuliah di Stanford.

Berdampak pada Keluarga

Tuduhan ijazah palsu berlanjut menjadi kritik dan ucapan kebencian terhadap Tablo, hingga berdampak pada keluarganya.

"Serahkan dirimu. Kakak dan adikmu juga kena masalah. Kalian yang tidak bisa menyatu dengan komunitas Kanada dan dikeluarkan dari sekolah menengah, kembali ke Korea Selatan dan berbohong bahwa kalian lulus dari universitas Amerika? Beraninya kalian. Orang-orang yang benar-benar belajar di sekolah-sekolah istimewa itu tidak hidup seperti kalian. Dasar, gunakan otakmu sebelum berbohong," bunyi salah satu komentar jahat yang ditulis warganet dengan nama akun Whatbecomes, dikutip dariĀ Vice.

Beberapa bulan setelahnya, label Tablo menerima paket setumpuk dokumen yang berisikan konspirasi mengenai pendidikannya yang dianggap palsu.

"Label saya menerima amplop berisi setumpuk dokumen berisi teori konspirasi tentang saya. Pada dasarnya, paket itu berisikan tentang saya seorang penipu," kisah Tablo dalam wawancara bersama Vice.

Ancaman demi ancaman diterima Tablo dan keluarganya buntut skandal tersebut.

Saat Tablo menikah dengan aktris Kang Hye Jung, sang istri juga menjadi sasaran kritik haters.

Ibu Tablo juga pernah menerima telepon berisi ancaman dan perkaaan kasar.

"Kau p*l*c*r. Kau dan keluargamu harus meninggalkan Korea," kata penelepon.

Tak berhenti sampai di situ, alamat rumah dan nomor telepon Tablo tersebar. Ia mulai menerima telepon berisikan ancaman pembunuhan.

Seorang penelepon bahkan mengancam akan menikamnya sampai mati karena menganggap Tablo berbohong mengenai pendidikannya di Stanford.

Meski mencoba mengabaikan kritikan dan ancaman itu, Tablo mulai berubah pikiran saat anak pertamanya, Lee Haru, lahir.

"Saat itu, saya sudah sampai pada titik di mana saya tidak punya pilihan lain selain bertarung," ujar Tablo.

Awal Perlawanan Tablo

Pada 5 Agustus 2010, Tablo merilis sertifikat kewarganegaraan Kanada miliknya kepada awak media.

Namun, lagi-lagi para haters menuduhnya memalsukan sertifikat tersebut.

Teman Tablo yang juga berkuliah di Stanford, Sean Lim yang kala itu merupakan pembawa berita media Arirang, mencoba memberikan pembelaannya.

Ia menghubungi Sekretaris Stanford Club of Korea, Kevin Woo, untuk membantu Tablo dengan membuat pernyataan dalam bahasa Korea.

Namun, upaya itu menemui jalan buntu ketika Presiden Stanford Club of Korea, Joon Chung, menolak permintaan tersebut.

Alasannya, mereka belum pernah bertemu Tablo dan sang rapper tidak pernah hadir dalam acara Stanford Club of Korea.

Perlawanan Tablo terus dilakukan sampai ia membawa media MBC ke Stanford, demi membuktikan memang benar dirinya lulusan universitas bergengsi itu.

Di Stanford, Tablo berhasil mendapat transkrip yang pencetakannya direkam dan ditayangkan oleh MBC.

Namun, lagi-lagi Tablo mendapat hujatan, meski mencoba membuktikan kebenaran mengenai dirinya berkuliah di Stanford.

"Mereka tidak akan percaya padaku, apapun yang aku lakukan," ucap Tablo.

Langkah lain ditempuh Tablo. Ia mengajukan gugatan terhadap 20 haters-nya yang paling kejam.

Dalam prosesnya, Jaksa menuntut agar situs Internet Korea membocorkan identitas para haters tersebut, utamanya Whatbecomes.

Akun Whatbecomes ternyata milik Eung Kim, seorang pengusaha Korea-Amerika berusia 57 tahun yang tinggal di Chicago.

Polisi Korea pun mengeluarkan surat perintah penangkapan internasional terhadap Eung Kim.

Pada 2012, Tablo berhasil memenangkan perlawanannya. Ia sukses memenjarakan delapan haters yang paling jahat.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved