Kamis, 2 Oktober 2025

Tiongkok Ungkap Detail J-35A, Jet Tempur Siluman yang Diciptakan untuk Menghadapi Jet Siluman Musuh

Jet tempur siluman J-35A, akan memimpin pertahanan udara Tiongkok dalam menghadapi pesawat siluman musuh.

Editor: Muhammad Barir
CCTV
Pesawat tempur siluman J-35A, Jet tempur siluman J-35A diciptakan oleh Tiongkok sebagai upaya untuk menetralisir ancaman tingkat tinggi, terutama pesawat siluman lawan. 

Tiongkok Ungkap Detail J-35A, Jet Tempur Siluman yang Diciptakan untuk Menghadapi Jet Siluman Musuh

TRIBUNNEWS.COM-  Jet tempur siluman J-35A, akan memimpin pertahanan udara Tiongkok dalam menghadapi pesawat siluman musuh.

Jet tempur siluman J-35A diciptakan oleh Tiongkok sebagai upaya untuk menetralisir ancaman tingkat tinggi, terutama pesawat siluman lawan.

Hal tersebut dikatakan oleh Wang Yongqing, kepala perancang J-35A di Aviation Industry Corp, Institut Desain dan Penelitian Pesawat Shenyang Kepada China Daily. 
 
Selain itu, J-35A dirancang untuk secara cepat menciptakan armada jet siluman yang terjangkau dan kuat.

"Musuh kami akan menggunakan pesawat siluman atau rudal jelajah yang tidak dapat diamati untuk menembus jaringan pertahanan udara kami. Jika pesawat tersebut berhasil menerobos, mereka akan dapat melihat kami dari jarak ratusan kilometer tetapi pada saat yang sama kami tidak dapat menemukan mereka. Itu berarti unit pertahanan kami tidak akan dapat bertahan dalam pertemuan seperti itu,” kata Wang dalam wawancara tersebut seperti dikutip dari Defense Mirror.

Wang mengatakan jaringan pertahanan membutuhkan pesawat yang dapat "melihat" objek musuh, melacak, dan mencegatnya. 

Dan yang lebih penting, J-35A akan memberdayakan dan mengoordinasikan aset lain dalam jaringan.

"la dapat mengunci target, berbagi posisi dengan sistem persenjataan lain, seperti rudal permukaan ke udara, dan bahkan menggunakan radarnya sendiri untuk memandu senjata lain guna menjatuhkan target. Ini disebut 'koordinasi multidomain," katanya.

Jet tempur siluman baru Tiongkok, J-35A akan memainkan peran utama dalam jaringan pertahanan udara negara itu dalam peran "koordinator" atau "pengatur", dan secara ekstensif memperkuat kemampuan operasional sistem, menurut pemimpin proyeknya.

Wang Yongqing, kepala peneliti J-35A di Aviation Industry Corp, Institut Penelitian dan Desain Pesawat Shenyang, Tiongkok, mengatakan dalam wawancara eksklusif dengan China Daily bahwa pesawat tempur antiradar itu diciptakan untuk bertindak sebagai tulang punggung upaya Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat untuk menetralisir ancaman tingkat tinggi, khususnya pesawat siluman yang bermusuhan.

Selain itu, J-35A juga dibutuhkan oleh Angkatan Udara untuk membangun armada jet siluman yang terjangkau dan kuat dalam skala besar, katanya di kantor pusat lembaga tersebut di Shenyang, provinsi Liaoning.

"Musuh kita pasti akan menggunakan pesawat siluman atau rudal jelajah yang tidak dapat diamati untuk menembus jaringan pertahanan udara kita," kata Wang.

"Dan jika pesawat musuh itu berhasil menyusup ke garis pertahanan kita, mereka akan mengungguli tindakan penanggulangan konvensional kita dalam hal kemampuan deteksi dan jangkauan, yang berarti mereka dapat melihat kita dari jarak ratusan kilometer tetapi pada saat yang sama kita tidak dapat menemukan mereka. Itu berarti unit pertahanan kita tidak akan mampu bertahan dari pertemuan semacam itu."

Wang mengatakan jaringan pertahanan membutuhkan pesawat yang dapat "melihat" objek musuh dan melacak serta mencegatnya. Yang lebih penting, J-35A akan memberdayakan dan mengoordinasikan aset lain dalam jaringan.

"Ia dapat mengunci target, berbagi posisi target dengan sistem persenjataan lain, seperti rudal permukaan ke udara, dan bahkan menggunakan radarnya sendiri untuk memandu senjata lain guna menjatuhkan target. Ini disebut 'koordinasi sistem' atau 'koordinasi multidomain'," jelasnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved