Senin, 29 September 2025

Konflik India dan Pakistan

India Desak IAEA Awasi Pakistan: Takut New Delhi Jadi Target Rudal Nuklir

India mendesak IAEA melakukan pengawasan atas kepemilikan senjata nuklir Pakistan yang dikhawatirkan dapat disalahgunakan sebagai alat pemerasan

DSA/Tangkap Layar
SERANG PAKISTAN - Rudal Brahmos yang digunakan India saat mencoba menyerang Pangkalan Angkatan Udara Shahbaz Pakistan pada Sabtu, 10 Mei 2025 kemarin. Khawatir Nuklir dapat memicu ancaman bagi geografis India, pemerintah New Delhi mendesak IAEA melakukan pengawasan atas kepemilikan senjata nuklir Pakistan. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan India Rajnath Singh mendesak Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk melakukan pengawasan ketat atas kepemilikan senjata nuklir Pakistan.

Desakan ini dilontarkan Singh saat berpidato di hadapan tentara India di Srinagar pada Kamis (15/5/2025).

Dalam kesempatan tersebut Singh menyebut Pakistan sebagai "negara nakal yang tidak bertanggung jawab", buntut ketegangan antara kedua negara setelah serangan teroris di Kashmir yang menewaskan 26 warga India.

Meski India dan Pakistan telah menekan kesepakatan gencatan senjata, hal tersebut tak lantas membuat India bisa bernafas lega.

India khawatir kepemilikan senjata nuklir Pakistan akan disalahgunakan sebagai alat “pemerasan nuklir”, yaitu mengandalkan ancaman nuklir untuk menghalangi balasan militer India dalam konflik-konflik konvensional.

Selain itu, India khawatir dengan kondisi Pakistan yang menghadapi ketidakstabilan politik dan sosial dapat membuat kepemilikan senjata nuklir jatuh ke tangan aktor nonnegara atau kelompok teroris.

Sejauh ini IAEA yang bermarkas di Wina belum memberikan komentar langsung tentang permintaan India

Namun, para analis menyebut bahwa untuk menempatkan senjata nuklir Pakistan di bawah pengawasan IAEA, diperlukan persetujuan dari Dewan Keamanan PBB atau kesepakatan langsung dari Pakistan, yang tampaknya tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat. 

"Apakah senjata nuklir aman di tangan negara yang tidak bertanggung jawab dan jahat seperti itu?" kata Menteri Pertahanan India Rajnath Singh, dikutip dari Reuters.

"Saya yakin bahwa senjata nuklir Pakistan harus diawasi oleh IAEA," katanya lagi.

Ketika merespons tudingan India, Kementerian Luar Negeri Pakistan mengecam pernyataan tersebut. 

Baca juga: Pesawat Tempur India Jatuh Ditembak Jet Pakistan, Indonesia Mikir Dua Kali Soal Kemampuan Rafale 

Dia menyebutnya sebagai bentuk "ketidaktahuan terhadap mandat dan tanggung jawab" IAEA. Lantaran program nuklir Pakistan masih dalam kategori aman dan berada di bawah pengawasan nasional yang ketat.

"Pernyataan tersebut menunjukkan ketidakamanan dan frustrasi India tentang pertahanan dan pencegahan efektif Pakistan terhadap agresi India melalui cara konvensional," kata kementerian tersebut dalam sebuah unggahan di media sosial.

Total Nuklir Pakistan

Menurut laporan dari Federation of American Scientists (FAS) dan Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), Pakistan diperkirakan memiliki sekitar 170 hulu ledak nuklir hingga tahun 2023,

Angka ini menempatkan Pakistan di antara negara-negara dengan kekuatan nuklir terbesar di Asia Selatan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan