Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Analis Politik AS-Turki Ditahan Dua Jam di Bandara, Ditanyai soal Trump, Gaza, dan Hamas

Hasan Piker ditahan 2 jam oleh CBP di Bandara Chicago dan ditanyai soal pandangannya tentang Trump, perang Gaza, dan apakah ia mendukung Hamas.

Twitter/X Cecilia D'Anastasio @cecianasta
ANALIS POLITIK - Gambar diambil dari Twitter/X Cecilia D'Anastasio @cecianasta, Selasa (13/5/2025). Analis politik Hasan Doğan Piker atau @hasanthehun mengatakan dia sempat ditahan oleh Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS, ditanyai tentang pandangannya tentang Hamas dan Trump. Pertama kali dilaporkan oleh @UserMagazine. 

Seorang hakim federal memerintahkan pembebasannya dan menyatakan bahwa penahanannya melanggar hak yang dilindungi Amandemen Pertama Konstitusi AS.

2. Mahmoud Khalil – Aktivis dan Mantan Mahasiswa Columbia University

Mahmoud Khalil, seorang aktivis pro-Palestina dan mantan mahasiswa Columbia University, juga mengalami nasib serupa.

Ia ditahan oleh Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) pada Maret 2025, tak lama setelah memimpin aksi protes di kampus yang menuntut pemutusan hubungan universitas dengan Israel.

Meski tidak dijerat dakwaan pidana, ia dituduh sebagai “ancaman terhadap keamanan nasional”.

Penahanan Khalil memicu gelombang protes dan kecaman dari kelompok pembela hak sipil, The Guardian melaporkan.

3. Badar Khan Suri – Peneliti Pascadoktoral di Georgetown University

Badar Khan Suri, peneliti pascadoktoral di Georgetown University, ditahan oleh otoritas imigrasi AS dengan tuduhan menyebarkan propaganda Hamas di media sosial.

Padahal, Suri memiliki visa yang sah dan tidak memiliki catatan kriminal.

Baca juga: Rencana Israel untuk Pindahkan Warga Palestina Keluar dari Gaza Ilegal, Kata Norwegia dan Islandia

Ia ditahan tanpa proses hukum yang jelas, dikutip dari AP News.

Seorang hakim kemudian memerintahkan agar ia tidak dideportasi hingga ada keputusan pengadilan, mengingat kasusnya menyangkut kebebasan berpendapat.

4. Amir Makled – Pengacara Arab-Amerika

Amir Makled, seorang pengacara keturunan Arab-Amerika, ditahan oleh petugas imigrasi AS di Bandara Internasional Detroit pada April 2025.

Makled mengaku petugas mencoba menyita ponselnya dan meminta akses ke daftar kontaknya.

Ia menolak permintaan tersebut dengan alasan kerahasiaan klien.

Insiden ini menimbulkan kekhawatiran serius terkait pelanggaran hak privasi dan perlindungan profesional.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved