Konflik Palestina Vs Israel
Jet F-18 AS Rp1,7 Triliun Nyemplung di Laut Merah usai Misi Serang Houthi
Jet tempur F/A-18F Super Hornet dilaporkan jatuh di kawasan Laut Merah. Ini merupakan jet kedua AS yang hilang dari kapal induk dalam waktu seminggu
Memiliki panjang 18,3 meter dan bentang sayap 13,6 meter, F/A-18 Super Hornet mampu terbang dengan kecepatan maksimal Mach 1,8 atau sekitar 1.900 km/jam.
Menariknya pesawat jet ini memiliki jangkauan operasionalnya mencapai lebih dari 2.300 kilometer, tergantung pada konfigurasi misi dan bahan bakar yang dibawa.
Selain itu jet , F/A-18 Super Hornet didukung oleh dua mesin turbofan General Electric F414, memungkinkan pesawat lepas landas dari kapal induk dan melakukan manuver tempur di udara dengan gesit.
Pesawat ini juga dilengkapi radar canggih jenis AESA AN/APG-79 yang mampu mendeteksi dan melacak banyak target sekaligus.
Untuk persenjataan, Super Hornet memiliki 11 titik gantung (hardpoint) yang dapat dipasang berbagai rudal dan bom.
Senjata yang dibawa antara lain rudal udara-ke-udara AIM-9 Sidewinder, rudal udara-ke-darat AGM-65 Maverick, serta bom berpemandu presisi seperti JDAM dan Paveway.
Sementara di bagian dalam, pesawat ini juga dilengkapi meriam Vulcan kaliber 20 mm.
Dengan teknologi tinggi dan kemampuan tempur lengkap, F/A-18 Super Hornet memainkan peran penting dalam menjaga keunggulan udara dan kekuatan laut Amerika Serikat di berbagai kawasan konflik, termasuk di Laut Merah.
(Tribunnews.com / Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.