Mengapa India dan Pakistan Sering Terlibat Konflik Terkait Kashmir, Bagaimana Awal Mula Konflik?

Berdasarkan rencana pembagian yang disediakan oleh Undang-Undang Kemerdekaan India, Kashmir yang mayoritas penduduknya Muslim bebas untuk bergabung dengan India atau Pakistan.

Maharaja (penguasa lokal), Hari Singh, awalnya menginginkan Kashmir menjadi negara merdeka - tetapi pada Oktober 1947 memilih untuk bergabung dengan India, sebagai imbalan atas bantuannya melawan invasi suku dari Pakistan.

Perang meletus dan India meminta PBB untuk campur tangan. 

PBB merekomendasikan diadakannya pemungutan suara untuk menyelesaikan masalah apakah negara itu akan bergabung dengan India atau Pakistan. 

Namun, kedua negara tidak dapat menyetujui kesepakatan untuk mendemiliterisasi wilayah tersebut sebelum referendum dapat diadakan.

Pada bulan Juli 1949, India dan Pakistan menandatangani perjanjian untuk menetapkan garis gencatan senjata seperti yang direkomendasikan oleh PBB dan wilayah tersebut terbagi.

Perang kedua terjadi pada tahun 1965. Kemudian pada tahun 1999, India terlibat konflik singkat namun sengit dengan pasukan yang didukung Pakistan.

Saat itu, India dan Pakistan dinyatakan sebagai negara berkekuatan nuklir. Kini, Delhi dan Islamabad sama-sama mengklaim Kashmir secara penuh, tetapi hanya menguasai sebagian wilayahnya.

Mengapa ada begitu banyak kerusuhan di wilayah yang dikelola India?

Di Kashmir, pendapat tentang kesetiaan yang sah terhadap wilayah tersebut beragam dan dipegang teguh.

Banyak yang tidak menginginkan wilayah tersebut diperintah oleh India, lebih memilih kemerdekaan atau penyatuan dengan Pakistan.

Agama merupakan salah satu faktornya: Jammu dan Kashmir dihuni lebih dari 60 persen Muslim, menjadikannya satu-satunya wilayah di India yang mana Muslim menjadi mayoritas.

Pemberontakan bersenjata telah dilancarkan terhadap kekuasaan India di wilayah tersebut sejak tahun 1989, yang telah menelan puluhan ribu nyawa.

India menuduh Pakistan mendukung militan di Kashmir - tuduhan yang dibantah oleh tetangganya.

Pada tahun 2019, Kashmir yang dikelola India dicabut status semi-otonomnya oleh pemerintah di Delhi di tengah tindakan keras keamanan besar-besaran.