Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik India dan Pakistan

7 Fakta Konflik India dan Pakistan, Dijuluki Operasi Sindoor hingga Serangan Rudal Dini Hari

India serang Pakistan dini hari, 8 tewas. Operasi Sindoor jadi balasan tragedi Pahalgam. Ini 7 fakta terbaru ketegangan dua negara nuklir.

Tangkap layar nationsonline.org
PETA PAKISTAN-INDIA. - Gambar merupakan tangkap layar dari nationsonline.org, Rabu (7/5/2025). Peta topografi menunjukkan wilayah Kashmir yang lebih luas dengan wilayah administrasi India dan Pakistan, negara-negara tetangga, perbatasan internasional, kota-kota besar, jalan raya utama, bandara utama, dan fitur geografis yang penting. Simak tujuh fakta terbaru terkait konflik panas India dan Pakistan yang mengguncang Asia Selatan. 

TRIBUNNEWS.COM - Hubungan panas India dan Pakistan kembali memuncak.

Pada Rabu (7/5/2025) dini hari, sejumlah rudal India menghantam beberapa kota di wilayah Pakistan dan Kashmir yang dikuasai Pakistan.

Operasi militer ini diberi nama Operasi Sindoor oleh militer India, menyusul serangan mematikan terhadap wisatawan di Kashmir yang dikuasai India dua pekan sebelumnya.

Serangan rudal tersebut langsung memicu respons keras dari Pakistan, yang mengklaim menembak jatuh lima jet tempur India.

Situasi kini menimbulkan kekhawatiran dunia akan potensi konflik besar antara dua negara bersenjata nuklir ini.

Berikut tujuh fakta terbaru terkait konflik panas India dan Pakistan yang mengguncang Asia Selatan:

1. India Lancarkan Serangan Rudal Dini Hari

Pada Rabu (7/5/2025) sekitar pukul 01.00 waktu setempat (20.00 GMT Selasa), India melancarkan serangan rudal ke enam lokasi di Pakistan.

Empat di antaranya berada di Provinsi Punjab, termasuk Ahmedpur Sharqia, Muridke, dan Shakar Garh.

Dua lokasi lainnya berada di wilayah Kashmir yang dikelola Pakistan, yakni Muzaffarabad dan Kotli.

2. Delapan Orang Tewas, Termasuk Anak-Anak

Baca juga: Reaksi China & AS atas Operasi Sindoor India, Sangat Disesalkan, Trump Berharap Ini Segera Berakhir

Menurut juru bicara militer Pakistan, Letnan Jenderal Ahmed Sharif Chaudhry, sedikitnya delapan orang tewas, termasuk seorang gadis berusia tiga tahun.

Serangan terbesar terjadi di dekat Bahawalpur, di mana sebuah kompleks masjid dihantam.

Sebanyak 35 orang lainnya dilaporkan terluka.

3. Pakistan Klaim Tembak Jatuh Lima Jet Tempur India

Tak lama setelah serangan, Pakistan langsung merespons dengan mengerahkan jet tempur.

Pemerintah Pakistan mengklaim telah menembak jatuh lima pesawat tempur India, termasuk tiga jet Rafale.

Meski demikian, India belum memberikan tanggapan atau konfirmasi atas klaim tersebut.

4. Serangan Disebut Balasan atas Tragedi Pahalgam

Serangan India disebut sebagai balasan atas serangan mematikan pada 22 April di Pahalgam, Kashmir yang dikuasai India.

Saat itu, kelompok bersenjata membunuh 26 pria, mayoritas wisatawan, setelah memisahkan mereka dari para wanita.

India menyalahkan kelompok bersenjata Front Perlawanan (TRF), yang diklaim mendapat dukungan dari Pakistan.

5. Diberi Nama ‘Operasi Sindoor’ oleh India

Militer India menamai serangan ini sebagai Operasi Sindoor.

‘Sindoor’ adalah pigmen merah yang biasa dikenakan wanita Hindu yang sudah menikah di dahi mereka.

Baca juga: Operasi Sindoor Sandi Perang India Serang Pakistan: Bermakna Tanda Merah di Dahi Perempuan India

Nama ini dipilih karena penyerang dalam tragedi Pahalgam disebut dengan sengaja membunuh suami-suami dari para wanita Hindu.

6. Ketegangan Diplomatik Meningkat Tajam

Sejak insiden Pahalgam, hubungan kedua negara kian memburuk.

India mencabut partisipasi dalam Perjanjian Perairan Indus dan menangguhkan visa untuk warga Pakistan.

Sebaliknya, Pakistan mengancam akan menangguhkan Perjanjian Simla.

Kedua negara saling mengusir diplomat dan menutup perbatasan.

7. Kashmir Tetap Jadi Akar Sengketa India-Pakistan

Konflik ini kembali menyoroti wilayah sengketa Kashmir yang menjadi pemicu utama ketegangan sejak lama.

Kedua negara sudah tiga kali berperang memperebutkan wilayah ini, yang kini sebagian dikuasai India, Pakistan, dan sebagian oleh China.

India menyebut Kashmir bagian sah dari negaranya, sementara Pakistan mengklaim mendukung gerakan kemerdekaan di sana secara diplomatik.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved