Paus Fransiskus Wafat
Nama Paus Baru: Rela Ganti Nama Baptis, Bisa Ganda, Belum Ada yang Mewarisi Petrus
Pemilihan nama untuk Paus baru diumumkan sekaligus setelah yang bersangkutan terpilih dalam proses konklaf, ia akan kehilangan nama baptisnya
TRIBUNNEWS.COM - Dalam sejarah, pemilihan nama untuk Paus baru diumumkan sekaligus setelah yang bersangkutan terpilih dalam proses konklaf.
Seperti diberitakan, konklaf dijadwalkan berlangsung mulai Rabu (7/5/2025).
Setelah konklaf selesai dan Paus baru terpilih setelah pemungutan suara sah, ia akan mendapat dua pertanyaan inti sebelum diumumkan.
Pertama dalam bahasa latin yakni Acceptasne electionem de te canonice factam in Summum Pontificem? (Apakah Anda menerima pemilihan kanonik Anda sebagai Paus Tertinggi?)
Kedua Quo nomine vis vocari ? (Kamu ingin dipanggil apa?)
Lantas jika nama sudah didapat, protodeacon bakal mengumumkan dan memberitahukan terpilhnya seorang Paus, berikut dengan nama kepausannya.
Memang pemilihan nama Paus adalah hak pribadi dan Gereja Katolik memberi kebebasan terhadap penerus Petrus sebagai Uskup Agung Roma.
Mengutip VaticanNews, nama kepausan secara tradisional diucapkan dalam salah satu dari dua kasus tata bahasa Latin, genitif atau akusatif.
Tetapi di masa lalu juga dalam nominatif, dan akhirnya diikuti oleh kata sifat nomor urut.
Jika, misalnya, Paus baru memilih untuk menyebut dirinya Franciscus , seperti pendahulunya, dalam hal ini nama Paus ke-267 akan menjadi Paus Fransiskus II.
Nama-nama yang Sering Digunakan
Baca juga: Besok Pemilihan Paus Baru, Prosesi Rahasia di Kapel Sistina, Apa Saja Tahapan Konklaf?
Tradisi mengubah nama seseorang setelah terpilih mengemban takhta kepausan telah menjadi kebiasaan selama berabad-abad.
Hal ini terkait dengan asal-usul sejarah Gereja.
Petrus adalah nama Paus pertama. "Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku," kata Yesus kepada salah seorang rasulnya, yang sebenarnya bernama Simon, masih dikutip dari vaticanNews..
Nama baptis digantikan dengan nama kepausan, seolah-olah menandai "kelahiran kedua" yang diterima Uskup Roma setelah pemilihan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.