Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Di Tengah Perang Rusia-Ukraina, Putin Akan Berpidato pada Hari Kemenangan Tahunan 'Termegah'

Putin telah memerintahkan gencatan senjata selama tiga hari di Ukraina yang bertepatan dengan parade Hari Kemenangan tahunan, yang dikecam Kyiv.

Penulis: Nuryanti
Editor: Bobby Wiratama
Kremlin.ru
PUTIN - Foto ini diambil dari laman Kremlin pada Rabu (12/3/2025), memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara dalam upacara pemberian penghargaan kenegaraan kepada perwira Kementerian Pertahanan dan Garda Nasional Rusia yang diadakan di Kremlin pada 23 Februari 2025. Putin telah memerintahkan gencatan senjata selama tiga hari di Ukraina yang bertepatan dengan parade Hari Kemenangan tahunan, yang dikecam Kyiv. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin akan berpidato pada parade Hari Kemenangan tahunan "termegah" yang pernah ada di Moskow pada Jumat (9/5/2025).

Parade itu untuk mengenang kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia II untuk menggalang dukungan bagi pasukannya yang bertempur di Ukraina.

Rusia memperingati peristiwa tersebut lebih dari tiga tahun dalam ofensifnya, dan setelah menggempur Ukraina dengan serangkaian serangan mematikan.

Kremlin melancarkan serangan besar-besaran terhadap Ukraina pada Februari 2022, dengan harapan dapat menguasai negara itu dalam hitungan hari, tetapi sejak itu terlibat dalam konflik besar yang telah menewaskan puluhan ribu orang.

Putin telah memerintahkan gencatan senjata selama tiga hari di Ukraina yang bertepatan dengan acara tersebut, yang dikecam Kyiv sebagai gencatan senjata “hanya untuk parade.”

Dilansir Al Arabiya, tiga hari sebelum parade militer Lapangan Merah, Rusia menembakkan lebih dari 100 pesawat tak berawak sepanjang malam, termasuk ke Moskow, yang memaksa bandara utama di ibu kota tutup selama berjam-jam.

Meskipun masih ada bayang-bayang konflik, para pejabat berjanji bahwa peringatan tahun ini - peringatan 80 tahun kekalahan Nazi - akan menjadi yang "termegah" hingga saat ini.

Selama 25 tahun pemerintahan Putin, Kremlin telah mengubah tanggal 9 Mei menjadi hari libur untuk merayakan kenegaraan dan patriotisme.

Hal ini ditandai dengan parade militer akbar di Lapangan Merah, tempat Putin berpidato kepada rakyat.

Putin telah menggunakan narasi Perang Dunia II untuk membenarkan pengiriman pasukan ke Ukraina, bersumpah pada tahun 2022 untuk “mende-Nazifikasi” negara tersebut, dan sejak itu membandingkan konflik saat ini dengan upaya perang Soviet.

Putin berulang kali menuduh Barat tidak mengakui prestasi Moskow dalam Perang Dunia II dan berpendapat bahwa Uni Soviet adalah pemenang utama perang tersebut.

Baca juga: Kim Jong Un Kirim 15.000 Pekerja ke Rusia, Hadiah Terbaru Korea Utara untuk Putin

Menjelang perayaan, Putin secara khusus memuji bangsa Rusia - di antara semua bangsa Soviet - karena berhasil mengalahkan Nazi.

"Semua rakyat Uni Soviet memberikan kontribusi yang besar."

"Namun, tentu saja, karena ukurannya, Federasi Rusia, tentu saja, memberikan kontribusi maksimal untuk kemenangan ini," katanya kepada anak-anak sekolah di Moskow pada minggu lalu.

Sebagai informasi, Perang Dunia II secara resmi dikenang di Rusia sebagai “Perang Patriotik Raya”, yang dimulai dengan invasi mendadak Jerman ke Uni Soviet pada tahun 1941 dan berakhir dengan penyerahan diri Jerman pada tahun 1945.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved