Senin, 29 September 2025
Deutsche Welle

AfD Kena Cap Ekstremis Kanan dari Otoritas Jerman

Otoritas Jerman mengutip retorika "xenofobia, antiminoritas, islamofobia" sebagai salah satu alasan mencap Partai AfD sebagai ekstremis.…

Deutsche Welle
AfD Kena Cap Ekstremis Kanan dari Otoritas Jerman 

Badan Perlindungan Konstitusi Federal (Bundesamt für Verfassungsschutz) yang disingkat BfV, telah melabeli seluruh partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD) sebagai entitas ekstremis.

BfV, yang bertugas menjaga tatanan konstitusional Jerman, mengatakan pengumuman hari Jumat (02/05) itu muncul setelah mereka melakukan pemeriksaan yang "intensif dan menyeluruh".

Penetapan itu memberi otoritas kekuasaan yang lebih besar untuk memantau partai, dengan tindakan seperti menyadap panggilan telepon dan menggunakan agen rahasia.

Mengapa AfD digolongkan sebagai ekstremis?

BfV mengatakan dalam keputusannya bahwa pandangan yang dominan dalam partai tersebut yang menganggap bahwa identitas seseorang harus berdasarkan etnisitas dan asal-usul tidak sejalan dengan tatanan demokrasi yang bebas.

Artinya, pandangan seperti itu dianggap bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar demokrasi yang menghargai kesetaraan dan kebebasan tanpa membedakan suku, ras, atau asal-usul.

Dikutip, "Pernyataan xenofobia, antiminoritas, islamofobia, dan antimuslim yang dibuat oleh pejabat

Partai tersebut "bertujuan untuk mengecualikan kelompok populasi tertentu dari partisipasi yang setara dalam masyarakat, menjadikan mereka sasaran perlakuan yang melanggar konstitusi, dan dengan demikian memberi mereka status yang secara hukum lebih rendah," tandas badan tersebut.

BfV telah menetapkan AfD di negara bagian Thüringen dan Sachsen-Anhalt sebagai kelompok yang terbukti ekstremis.

AfD sering menimbulkan kontroversi dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa pejabat tinggi mereka meremehkan kelamnya era Nazi di Jerman sebagai "kotoran burung" dalam sejarah panjang negara tersebut, atau mengatakan bahwa Adolf Hitler "terpaksa" menyerang Polandia.

Tahun lalu, beberapa anggota AfD disebut dalam laporan tentang rencana pendeportasian massal jutaan warga.

Menjelang pemilu parlementer di bulan Februari tahun ini, miliarder asal AS, Elon Musk, mendukung partai ini dan mengatakan bahwa AfD adalah satu-satunya partai yang "bisa menyelamatkan Jerman."

Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

Menteri Dalam Negeri mengatakan 'tidak ada pengaruh politik' di balik langkah tersebut

Dalam pernyataan terpisah, Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser yang akan segera lengser menekankan bahwa "tidak ada pengaruh politik apa pun" dalam temuan lembaga BfV, yang didasarkan pada laporan setebal 1.100 halaman itu.

Ia mengatakan partai tersebut menjalankan kampanye melawan tatanan demokrasi.

"AfD mewakili konsep etnis yang mendiskriminasi seluruh kelompok populasi dan memperlakukan warga negara berlatar belakang migran sebagai warga Jerman kelas dua," kata Faeser.

Halaman
12
Sumber: Deutsche Welle
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan