Konflik Palestina Vs Israel
Demi Bisa Kirim Bantuan ke Gaza, Kapal Aktivis Malah Ditembak Drone, Ulah Israel?
Sebuah kapal dari Koalisi Armada Kebebasan (FFC) yang membawa bantuan kemanusiaan untuk Gaza ditembak drone yang disinyalir milik Israel.
Data pelacakan menunjukkan kapal itu telah berada di posisinya di lepas pantai Malta selama sekitar 12 jam sebelum serangan yang dituduhkan terjadi pada Jumat pagi.
Conscience terdaftar sebagai kapal yang berbendera Palau.
Penyelenggara utama FFC, Thiago Avila, mengatakan kepada CNN bahwa kapal tersebut seharusnya berlabuh di Malta pada hari Kamis untuk menjemput penumpang tambahan.
Avila mengatakan organisasi tersebut saat ini tengah berupaya menyiapkan perahu kecil untuk mengawal tim penyelamat ke lokasi Conscience.
"Kami mengetahui bahwa kapal tersebut rusak parah," kata Avila, yang mengatakan FFC tidak mengetahui apakah ada yang terluka.
Koalisi Armada Kebebasan menggambarkan dirinya di situs webnya sebagai jaringan internasional aktivis pro-Palestina yang berupaya mengakhiri blokade Israel terhadap Gaza.
Mereka mengirimkan bantuan kemanusiaan ke daerah kantong yang terkepung itu dengan mengambil tindakan langsung dan tanpa kekerasan.
Blokade Israel Buat Gaza Diambang Bencana Kelaparan
Bencana kelaparan sudah berada di depan mata Gaza ketika Israel memblokade bantuan kemanusiaan selama kurang lebih tiga bulan.
Program Pangan Dunia (WFP) mengumumkan minggu ini bahwa gudang-gudangnya kini kosong; dapur umum yang masih beroperasi sangat membatasi persediaan terakhir mereka; dan sedikit makanan yang tersisa di pasar-pasar Gaza kini dijual dengan harga selangit yang tidak terjangkau oleh kebanyakan orang.
Baca juga: Rusia kepada ICJ: Tindakan Israel di Gaza Merusak Hukum dan Kemanusiaan, Kemanusiaan di Gaza Runtuh
Kasus kekurangan gizi akut pada anak juga meningkat pesat, salah satu tanda pasti akan datangnya bencana kelaparan.
Hampir 3.700 anak didiagnosis bulan lalu, meningkat 82 persen dari Februari, menurut PBB.
Organisasi-organisasi bantuan yang pernah menjadi jawaban atas krisis pangan yang telah melanda Gaza selama perang hampir 19 bulan ini kini juga kehabisan jawaban.
Berdiri di gudang kosong, koordinator darurat WFP di Gaza Yasmin Maydhane mengatakan persediaan organisasinya telah “habis”.
"Kita sekarang berada dalam posisi di mana lebih dari 400.000 orang yang menerima bantuan dari dapur umum kami – yang merupakan satu-satunya sumber penghidupan bagi masyarakat – justru mengalami kesulitan," katanya, dikutip dari CNN.
Jika Israel mau membuka gerbang menuju Gaza, WFP mengatakan siap untuk menyalurkan bantuan yang cukup ke Gaza untuk memberi makan seluruh penduduk hingga dua bulan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.