Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Nyaris Dihantam Rudal Houthi, Kapal Induk AS Dikabarkan Akan Pergi dari Laut Merah

Kapal Induk USS Harry S. Truman dikabarkan akan pergi dari Laut Merah setelah diserang kelompok Houthi di Yaman.

X/CENTCOM
KAPAL INDUK AS - Foto memperlihatkan kapal induk USS Harry S. Truman Carrier Strike Group (HSTCSG). 

TRIBUNNEWS.COM – Kapal Induk USS Harry S. Truman dikabarkan akan pergi dari Laut Merah setelah diserang kelompok Houthi di Yaman.

Al-Masirah, media yang terafiliasi dengan Houthi, melaporkan kapal itu terpaksa mundur dari posisinya sebelumnya karena serangan rudal dan drone Houthi,

“USS Truman dan kapal pengawalnya mungkin segera meninggalkan area operasi di Laut Merah,” kata narasumber Al-Masirah.

Dia tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa kapal induk itu dihantam langsung oleh rudal Houthi yang menargetkannya.

Menurut dia, operasi terbaru Houthi berlangsung selama beberapa jam dan menggunakan “taktik baru”, termasuk penggunaan rudal balistik, rudal penjelajah, dan drone.

Sementara itu, dikutip dari CNN, seorang pejabat AS mengatakan laporan awal mengindikasikan bahwa kapal itu berbelok atau bermanuver tajam guna mengindari serangan Houthi. Manuver itu turut berkontribusi pada jatuhnya jet.

LEPAS LANDAS -  Tangkap Layar Khaberni, Minggu (23/3/2025) yang menunjukkan jet tempur Amerika Serikat (AS) lepas landas dari Kapal Induk USS Harry S Truman yang berada di Laut Merah. AS dibantu Inggris, melancarkan serangan udara besar-besaran ke Yaman dengan dalih menghancurkan infrastruktur Houthi yang memblokade Laut Merah sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina atas agresi Israel.
LEPAS LANDAS - Tangkap Layar Khaberni, Minggu (23/3/2025) yang menunjukkan jet tempur Amerika Serikat (AS) lepas landas dari Kapal Induk USS Harry S Truman yang berada di Laut Merah. AS dibantu Inggris, melancarkan serangan udara besar-besaran ke Yaman dengan dalih menghancurkan infrastruktur Houthi yang memblokade Laut Merah sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina atas agresi Israel. (Khaberni)

AS mengatakan ada satu personel yang mengalami luka ringan karena peristiwa itu. Personel itu berada di dalam kokpit F-18 dan berhasil melompat sebelum jet itu jatuh ke laut.

Dengan jatuhnya jet itu, AS merugi lebih dari $60 juta atau hampir Rp1 triliun.

Senin kemarin, (28/4/2025), Angkatan Laut AS sudah mengumumkan jatuhnya jet itu dari atas Truman. Pengumuman disampaikan tak lama setelah Houthi menyerang kapal induk itu.

“F/A-18E sedang ditarik di hanggar ketika awak yang memindahkan kehilangan kendali atas pesawat itu. Pesawat dan traktor penariknya hilang di lalut,” kata Angkatan Laut AS.

Seorang mantan kapten Angkatan Laut AS bernama Carls Schuster berujar kapal induk menggunakan taktik “zig-zag” untuk menghindari tembakan rudal.

Baca juga: Kapal Induk USS Harry Truman Nyaris Remuk Dihantam Rudal Houthi, Satu Jet Tempur F-18 Tenggelam

“Kalian biasanya melakukan serangkaian belokan 30 hingga 40 derajat secara bergantian. Setiap membelok diperlukan 30 detik, tetapi belokan dimulai secara tajam. Itu seperti mengendari mobil yang bergerak zig-zag,” kata Schuster.

Angkatan Laut AS mengatakan satuan tempur kapal induk itu masih mampu menjalankan misinya secara penuh.

Sebelumnya peristiwa ini, Harry S. Truman sudah berkali-kali ditargetkan oleh Houthi.

Houthi mengatakan serangan terbaru ini adalah balasan atas serangan udara AS baru-baru ini di Kota Sanaa dan Saadah yang menewaskan warga sipil.

Kelompok di Yaman itu mengaku akan terus menyerang pasukan AS di Laut Merah hingga serangan Israel yang didukung AS dihentikan.

Houthi ejek kapal induk AS karena tabrak kapal dagang

Bulan Februari kemarin, Houthi menyindir insiden tabrakan antara Harry S. Truman dan sebuah kapal dagang di Laut Tengah.

Menurut anggota Dewan Politik Tertinggi Yaman yang bernama Mohammad Ali Al Houthi, tabrakan itu menunjukkan bahwa Angkatan Laut AS didera kecemasan dan stres karena bertempur melawan militer Yaman.

Media Barat melaporkan kapal dagang itu bernama Besiktas-M dan berbendera Panama. Kedua kapal sedang berada di dekat Port Said, Mesir.

AS mengklaim tabrakan itu tidak menimbulkan kerusakan besar.

“Tabrakan itu tidak membahayakan Harry S. Truman (CVN 75) karena tidak ada laporan banjir ataupun korban luka. Perangkat penggerak tidak terdampak, kondisinya aman dan stabil,” kata juru bicara Armada Keenam AS Komandan Timothi Gorman dikutip dari France24.

Saat itu Gorman mengatakan pihaknya sedang menyelidiki peristiwa tersebut.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved