Konflik Palestina Vs Israel
Israel Ngotot Bakal Terus Berperang hingga Rakyat Gaza Pergi dan Suriah Terpecah
Menteri Keuangan Israel menyatakan Israel baru akan berhenti berperang jika ratusan ribu warga Palestina pergi dari Gaza dan Suriah terpecah-pecah.
TRIBUNNEWS.COM – Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich menyatakan Israel baru akan berhenti berperang jika ratusan ribu warga Palestina pergi dari Gaza dan Suriah terpecah-pecah.
Pernyataan itu disampaikan Smotrich saat pidato Hari Peringatan di Tepi Barat pada hari Selasa, (29/4/2025).
“Kita akan mengakhiri kampanye militer ini ketika Suriah terpecah-pecah, Gaza dibersihkan dari Hamas dan ratusan ribu warga Gaza yang berada dalam perjalanan mereka keluar dari Gaza untuk menuju ke negara lain, warga kita yang disandera pulang, beberapa dari mereka kembali ke rumah dan beberapa lainnya ke kuburan di Israel, dan negara Israel lebih kuat dan makmur,“ ujar Smotrich dikutip dari The Times of Israel.
Pernyataan Smotrich mengenai pembagian atau pemecahan Suriah itu dilontarkan beberapa hari setelah anggota dewan Amerika Serikat (AS) berkata tentang Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa.
Marlin Stutzman, nama legislator itu, berujar kepada The Times of Israel bahwa al-Sharaa mengungkapkan keterbukaannya untuk menormalisasi hubungan Suriah dengan Israel dan memperingatkan adanya upaya memecah-mecah Suriah.
“Kekhawatiran pertama, yang saya rasa paling penting bagi dia, ialah bahwa Israel mungkin punya rencana untuk memecah Suriah menjadi beberapa bagian. Itu hal yang sangat dia tentang,” kata Stutzman.
Sebelumnya, Israel dilaporkan melobi AS agar menentang pemerintahan al-Sharaa demi mendukung pendirian daerah otonom.

Netanyahu tolak perang diakhiri
Adapun beberapa waktu lalu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali menegaskan bahwa Israel tidak akan menghentikan perang di Gaza hingga Hamas dilenyapkan.
Menurut dia, Hamas akan memulihkan kekuatan militernya jika perang Gaza disudahi.
Di samping itu, Netanyahu menuding Hamas telah menghalangi usulan terbaru tentang pengembalian sandera Israel dengan cara meminta perang diakhiri permanen dan pasukan Israel ditarik penuh.
Baca juga: Demi Gencatan Senjata, Hamas Diklaim Siap Serahkan Roket, Pembangunan Terowongan Gaza Disetop
“Kita tidak akan mengakhiri ‘perang kebangkitan’ ini sebelum kita menghancurkan Hamas di Gaza, mengembalikan semua sandera dan memastikan Gaza tak lagi menjadi ancaman bagi Israel,” ucap perdana menteri sayap kanan itu.
Dia mengklaim jika Israel tidak menghancurkan kekuatan militer Hamas sepenuhnya, nanti Hamas akan kembali menyerang Israel dan mengambil warga Israel sebagai sandera.
“Membiarkan Hamas memerintah di Gaza akan menjadi kekalahan besar bagi Israel dan kemenangan besar bagi Iran,” katanya.
Hamas sodorkan usul gencatan senjata
Sementara itu, media Israel i24 News mengklaim Hamas sudah menyerahkan usul baru gencatan senjata di Jalur Gaza kepada Mesir.
Menurut narasumber Arab yang didapatkan media itu, Hamas bersedia menyerahkan senjata-senjata beratnya, termasuk roket.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.