Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Tolak Perpanjang Gencatan Senjata 72 Jam Jadi 30 Hari sesuai Usulan Ukraina

Kremlin mengisyaratkan penolakan atas usulan Ukraina agar Putin memperpanjang gencatan senjata 72 jam (3 hari) menjadi 30 hari pada Hari Kemenangan.

Kremlin
PRESIDEN RUSIA PUTIN - Foto diambil dari publikasi Kantor Presiden Rusia, Selasa (29/4/2025), memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin menjawab pertanyaan dari wartawan dan rakyat Rusia dalam siaran langsung terkait kepemimpinannya selama setahun terakhir, di Moskow, Rusia pada 19 Desember 2024. Pada 29 April 2025, Kremlin mengisyaratkan penolakan terhadap usulan Ukraina untuk memperpanjang gencatan senjata 3 hari menjadi 30 hari. 

TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengisyaratkan Rusia tidak akan menyetujui gencatan senjata selama 30 hari.

Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya mengumumkan Rusia akan menerapkan gencatan senjata selama 72 jam (3 hari) pada 8-10 Mei 2025 dalam rangka peringatan Hari Kemenangan Soviet melawan Nazi dalam Perang Dunia II.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kemudian menyarankan agar Rusia memperpanjang gencatan senjata tersebut hingga 30 hari.

"Ya, kami telah melihatnya, kami telah melihatnya," kata Dmitry Peskov pada Selasa (29/4/2025), ketika ditanya apakah ia mengetahui tawaran Ukraina untuk memperpanjang gencatan senjata tersebut.

Ia kemudian mengingatkan, Rusia tidak dapat melakukannya jika pertanyaan-pertanyaan Putin belum terjawab ketika Ukraina juga menawarkan perpanjangan gencatan senjata 30 hari.

"Namun jika kita berbicara tentang gencatan senjata jangka panjang, nuansa yang sama yang dibicarakan Putin di Kremlin tentu relevan," katanya.

"Ini juga penting, tetapi tanpa jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini, sulit untuk melakukan gencatan senjata jangka panjang," imbuhnya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Menurutnya, Putin sudah menunjukkan niat baik dengan memerintahkan gencatan senjata pada peringatan Hari Kemenangan Soviet atas Nazi pada Perang Dunia II.

"Putin menunjukkan isyarat niat baik... bahwa gencatan senjata sementara akan dideklarasikan pada hari-hari kemenangan. Kami belum menerima reaksi dari rezim Kyiv," kata Dmitry Peskov.

"Masih sulit untuk memahami apakah rezim Kyiv akan bergabung dengan ini atau tidak," ujarnya, seperti diberitakan Pravda.

Ia menegaskan, Rusia percaya Ukraina harus melakukan hal yang sama dan juga mengumumkan gencatan senjata pada peringatan 80 tahun kemenangan.

Baca juga: Putin Setujui Gencatan Senjata 30 Hari dengan Ukraina, tapi Ada Syarat dan Pertanyaan Penting

Ini bukan pertama kali Rusia mengumumkan gencatan senjata secara sepihak.

Putin sebelumnya mengumumkan gencatan senjata Paskah mulai 19 April malam hari hingga 20 April pada tengah malam.

Namun, Zelensky mengatakan Rusia masih melakukan serangan meski Putin telah mengumumkan gencatan senjata pada saat itu, seperti diberitakan Al Jazeera.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved