Konflik Palestina Vs Israel
Harga Kebutuhan Pokok di Gaza Melonjak 527 Persen, Kiamat Pangan Kian Mengancam
Harga pangan di Gaza melejit 527 persen akibat blokade Israel sejak Maret; stok habis, malnutrisi anak meningkat, jutaan warga terancam kelaparan.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Kiamat pangan di Gaza kian mengancam.
Harga kebutuhan pokok di Jalur Gaza melonjak hingga 527 persen.
Situasi ini terjadi setelah Israel memblokir masuknya pasokan dan bantuan kemanusiaan sejak 2 Maret 2025.
Blokade total tersebut menghentikan semua pengiriman makanan, obat-obatan, dan bahan bakar ke wilayah itu, dikutip dari Anadolu Ajansı dan Middle East Monitor.
Hampir seluruh aktivitas ekonomi di Gaza lumpuh total.
Kamar Dagang dan Industri Gaza menyebutnya sebagai “keruntuhan sistem ekonomi yang katastropik”
World Food Programme (WFP) mengumumkan telah menghabiskan stok makanan terakhirnya di Gaza, setelah lebih dari tujuh minggu blokade, dikutip dari Reuters.
Semua 25 toko roti yang didukung WFP terpaksa tutup sejak 31 Maret karena kekurangan tepung terigu dan bahan bakar memasak.
Dapur umum yang menjadi tumpuan terakhir warga untuk mendapatkan makanan hangat kini juga terancam berhenti beroperasi dalam beberapa hari mendatang.
Pasar-pasar lokal di Gaza kini nyaris kosong.
Bahkan rak-rak supermarket yang sebelumnya penuh kini hanya menyisakan sedikit beras dan kaleng sayuran, dilansir AP News.
Baca juga: PBB: Stok Makanan di Gaza Habis, 400.000 Warga Terancam Mati Kelaparan Akibat Blokade Israel
Keluarga-keluarga terpaksa mengurangi porsi makanan dan hanya mengandalkan makanan bergizi rendah seperti nasi dan kacang-kacangan.
Barang-barang bernutrisi tinggi seperti susu, daging, dan buah-buahan sudah tidak lagi dijual karena harga yang melonjak tajam dan stok yang habis.
Laporan PBB menyatakan bahwa warga Gaza kini “perlahan sekarat” di bawah blokade total yang memasuki pekan ke delapan.
Gaza Dihantui Situasi Kritis
Cadangan makanan yang disimpan saat gencatan senjata awal tahun telah habis.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.