Senin, 29 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Citra Satelit Terbaru Tunjukkan Kerusakan Depot Amunisi Terbesar Rusia Akibat Serangan Drone Ukraina

Salah satu depot amunisi terbesar di Rusia meledak awal minggu ini, citra satelit yang diambil pada hari Kamis menunjukkan kerusakan signifikan.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Planet Labs/Business Insider
DEPOT AMUNISI RUSIA - Kolase tangkap layar dari BI, memperlihatkan citra satelit dari Planet Labs depot amunisi Rusia pada 20 April 2025 dan 24 April 2025. Salah satu depot amunisi terbesar di Rusia meledak awal minggu ini, citra satelit yang diambil pada hari Kamis menunjukkan kerusakan signifikan. 

TRIBUNNEWS.COM - Citra satelit yang diambil pada Kamis (24/4/2025) menunjukkan kerusakan parah di salah satu depot amunisi terbesar di Rusia, yang terbakar dan meledak pada Selasa (22/4/2025) lalu.

Citra satelit yang diambil oleh Planet Labs dan diperoleh oleh Business Insider, memperlihatkan kerusakan besar di Gudang Senjata Direktorat Rudal dan Artileri Utama (GRAU) ke-51, sebuah kompleks amunisi di timur laut Moskow, wilayah Vladimir, yang berjarak lebih dari 482 km dari perbatasan Ukraina.

Fasilitas tersebut sangat luas.

Gambar dari atas memperlihatkan bangunan yang hancur dan tanah yang hangus, sesuai dengan informasi kebakaran yang disebabkan oleh ledakan utama dan ledakan susulan yang direkam para saksi pada hari Selasa.

Tingkat kerusakan di GRAU ke-51 belum sepenuhnya jelas, namun tampaknya sebagian besar fasilitas terkena dampak.

Kementerian Pertahanan Rusia tidak menyebutkan nama fasilitas tersebut dalam pernyataannya.

Namun, mereka mengatakan, kebakaran di sebuah lokasi militer yang dirahasiakan di wilayah Vladimir menyebabkan amunisi meledak di gudang.

Beberapa orang dilaporkan terluka akibat insiden ini.

Media pemerintah Rusia melaporkan bahwa keadaan darurat telah diumumkan di distrik tempat GRAU ke-51 berada.

Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Telegram, Kementerian Pertahanan Rusia menulis:

"Penyebab kebakaran adalah pelanggaran persyaratan keselamatan saat bekerja dengan bahan peledak."

Baca juga: Tak Lagi Berkelit, Korut Akui Kirim Pasukan Bantu Rusia Lawan Ukraina, Kim Jong Un: Mereka Pahlawan

Mereka menyatakan bahwa insiden tersebut akan diselidiki.

Setelah ledakan itu, berbagai video mulai beredar di media sosial, menunjukkan amunisi Rusia menghujani daerah-daerah sipil di sekitarnya.

Pusat Komunikasi Strategis Ukraina menggambarkan fasilitas tersebut sebagai salah satu gudang amunisi terbesar milik Rusia.

Andriy Kovalenko, kepala Pusat Penanggulangan Disinformasi Kyiv, mengatakan bahwa lokasi tersebut menyimpan sekitar 115.000 ton persenjataan, termasuk peluru artileri dan rudal.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan