Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.155: Jawab Putin, Zelensky Siap Negosiasi dalam Format Apa Pun

Perang Rusia-Ukraina hari ke-1.155: Jawab pernyataan Putin yang buka opsi perundingan bilateral, Zelensky siap negosiasi dalam format apa pun.

Kantor Kepresidenan Ukraina
ZELENSKY MINTA PATRIOT - Foto ini diambil dari laman Kepresidenan Ukraina pada Senin (14/4/2025), memperlihatkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara dalam pidato hariannya pada Jumat (11/4/2025) yang mengatakan Ukraina butuh lebih banyak sistem pertahanan udara Patriot untuk melawan serangan udara Rusia. Pada 22 April 2025, Zelensky mengatakan Ukraina siap untuk negosiasi dalam format apa pun dengan Rusia. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-1.155 pada Rabu (23/4/2025).

Setidaknya tiga serangan terjadi di Kharkiv dan menyebabkan kebakaran, menurut laporan Wali Kota Igor Terekhov pada pukul 01.34 waktu setempat.

Sementara itu di Kyiv, serangan udara dilaporkan terjadi pada pukul 01.03 waktu setempat.

Peringatan serangan udara telah dicabut di Kyiv pada pukul 02.20 waktu setempat, menurut laporan militer Ukraina, seperti diberitakan Suspilne.

Sebelumnya, militer Ukraina melaporkan serangan pesawat nirawak Rusia semalam di Ukraina timur, selatan, dan tengah merusak infrastruktur sipil dan bisnis di wilayah Poltava serta melukai dua warga sipil di wilayah Odesa. 

Unit pertahanan udara juga dikerahkan di wilayah Kyiv dan di kota terbesar kedua Ukraina, Kharkiv.

Selama 24 jam terakhir, Rusia menyerang kawasan permukiman di Kota Myrnograd, Ukraina timur, dengan pesawat nirawak, menewaskan tiga orang dan melukai dua orang. 

Ukraina Panggil Dubes China usai Warga Tiongkok Dituduh Kerja di Pabrik Drone Rusia

Kementerian luar negeri Ukraina telah memanggil duta besar Beijing setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan warga negara Tiongkok bekerja di lokasi produksi pesawat nirawak di Rusia.

Zelensky juga menuduh Rusia mungkin menggunakan teknologi Tiongkok yang mereka curi.

"Saya meminta Dinas Keamanan Ukraina untuk mentransfer informasi yang lebih luas ke pihak Tiongkok mengenai warga negara Tiongkok yang bekerja di pabrik pesawat nirawak tersebut. Kami percaya bahwa mungkin saja Rusia mencuri - membuat perjanjian dengan warga negara tersebut di luar perjanjian dengan pimpinan Tiongkok - mencuri teknologi ini," kata Zelensky.

Baca juga: Trump Ajak Pejabat Eropa Rapat di London Bahas Rencana Gencatan Senjata Rusia-Ukraina

Ukraina Minta China Berhenti Dukung Rusia

Duta Besar Beijing, Ma Shengkun, dipanggil atas tuduhan Ukraina yang juga memberikan bukti warga negara Tiongkok yang bertempur di tentara Rusia.

“Wakil menteri luar negeri (Ukraina) Yevhen Perebyinis menekankan bahwa partisipasi warga negara Tiongkok dalam permusuhan terhadap Ukraina di pihak negara agresor, serta keterlibatan perusahaan-perusahaan Tiongkok dalam produksi produk militer di Rusia, merupakan masalah serius dan bertentangan dengan semangat kemitraan antara Ukraina dan Tiongkok,” kata pernyataan Ukraina pada hari Selasa.

Yevhen Perebyinis menyerukan pihak China untuk mengambil tindakan guna menghentikan dukungan terhadap Rusia dalam agresinya terhadap Ukraina, seperti diberitakan The Guardian.

China Belum Menanggapi Tuduhan Ukraina

Beijing belum menanggapi klaim terbaru pada saat berita ini ditulis.

Sebelumnya, Zelensky mengatakan pada hari Kamis (17/4/20205) minggu lalu bahwa intelijen Ukraina menunjukkan China memasok senjata ke Rusia, termasuk bubuk mesiu dan artileri, dan perwakilan China terlibat dalam produksi senjata di wilayah Rusia.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved