Paus Fransiskus Wafat
Paus Fransiskus Dituduh Antisemit, Eks Dubes Israel: Kami Tak Pantas Hadiri Pemakamannya
Paus Fransiskus dituduh antisemit karena lebih banyak bela Gaza daripada Israel. Mantan Dubes Israel di Italia: Kami tak pantas hadiri pemakamannya.
TRIBUNNEWS.COM - Dror Eydar, mantan duta besar Israel untuk Italia, mengatakan Israel tidak boleh berpartisipasi dalam pemakaman Paus Fransiskus yang wafat dalam usia 88 tahun pada Senin (21/4/2025) pukul 7.35 waktu Vatikan.
Paus Fransiskus akan dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore di lingkungan Esquilino, Roma, Italia pada Sabtu, 26 April 2025.
Dalam wawancara dengan surat kabar Israel, Maariv, Dror Eydar menuduh mendiang Paus Fransiskus bersikap antisemitisme karena lebih banyak mengecam Israel dan mendukung perdamaian di Jalur Gaza.
Menurutnya, tidak pantas bagi Israel dan warganya untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus karena sikap mendiang yang membela Gaza.
Ia mengklaim menghadiri pemakaman tersebut akan menjadi pukulan bagi martabat nasional Israel.
Dror Eydar mengkritik Paus Fransiskus karena mendiang hanya sedikit membela Israel, namun mengutuk keras serangannya di Jalur Gaza.
"Dia berbicara tentang anak-anak Gaza, bukan anak-anak kita, dan menggambarkan kita sebagai penjahat dunia," kata Dror Eydar, yang selanjutnya menuduh Paus Fransiskus mengobarkan antisemitisme global.
"Mendiang Paus, terus menyaring racun terhadap kami dan menuduh kami melakukan genosida," katanya kepada Maariv, Selasa (22/4/2025).
"Ia sebagian besar bertanggung jawab atas munculnya gelombang antisemitisme di dunia. Ia berbicara dengan penuh belas kasih dan menggambarkan kita sebagai orang-orang jahat di dunia," ujar mantan duta besar itu.
Dror Eydar kemudian membandingkan Paus Fransiskus dan Paus Pius XII, yang memimpin Gereja Katolik selama Perang Dunia II dan telah lama menghadapi pengawasan Zionis atas kebisuannya selama Holocaust.
"Nama Paus Fransiskus hanya bisa disaingi oleh Pius XII dalam hal antisemitisme," katanya.
Baca juga: Teringat Paus Fransiskus Bela Palestina, Israel Hapus Ucapan Duka atas Wafatnya Dia
"Pius XII adalah Paus yang bungkam selama Holocaust," lanjutnya.
Ia mengklaim kecaman Paus terhadap Israel sama dengan melestarikan antisemitisme.
"Gereja telah menunjukkan kepada kita satu peran dalam sejarah – untuk tetap berada di kayu salib, untuk kembali ke semua pogrom. Dalam banyak hal, Holocaust adalah Golgota, lebih dari Golgota tempat Yesus disalibkan," katanya.
"Makna berdirinya Negara Israel adalah bahwa Yesus turun dari salib, membungkus dirinya dalam tallit, dan kembali menjadi seorang Yahudi Galilea," klaimnya.
"Kali ini, dia memegang senjata," lanjutnya.
Jorge Mario Bergoglio, yang menjadi Paus Fransiskus, meninggal pada Senin pagi di usia 88 tahun dan merupakan Jesuit pertama dan Paus Amerika Latin pertama.
Sebelumnya, Paus Fransiskus secara konsisten berbicara tentang perang di Gaza, menyatakan keprihatinannya terhadap warga sipil Jalur Gaza dan menyerukan perdamaian dan akses kemanusiaan untuk mereka.
Pada Januari 2025, Paus Fransiskus menyebut krisis kemanusiaan di Gaza sangat serius dan memalukan.
"Kita tidak dapat menerima pemboman terhadap warga sipil … bahwa anak-anak kedinginan sampai mati karena rumah sakit telah dihancurkan," kata Paus Fransiskus.
Beberapa minggu setelahnya, Paus Fransiskus menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menyelidiki apakah kampanye militer Israel merupakan genosida.
Pernyataan tersebut menuai kritik tajam dari pejabat Israel, yang menuduhnya bersikap antisemitisme.
Dalam pidato publik terakhirnya, dari balkon Basilika Santo Petrus pada Minggu Paskah pada 20 April 2025, Paus Fransiskus mengutuk situasi kemanusiaan yang menyedihkan di Gaza.
Paus Fransiskus meminta kepada Israel dan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) untuk menyerukan gencatan senjata, membebaskan para sandera, dan membantu orang-orang yang kelaparan di Jalur Gaza.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.