Konflik Palestina Vs Israel
AU Israel Kecolongan, Data Serangan ke Iran Tersebar Lewat Unggahan Pilot
Seorang pilot Israel mengunggah rencana serangan terhadap Iran melalui layanan cloud sipil yang mudah diakses.
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah insiden keamanan siber mengguncang Angkatan Udara Israel.
Seorang pilot mengunggah rencana serangan terhadap Iran melalui layanan cloud sipil yang mudah diakses.
Pilot tersebut menuliskan rencana yang berupa kesiaman tempur AU Israel.
Laporan dari Haaretz pada Selasa (22/4/2025) menyebutkan bahwa kebocoran data itu berasal dari salah satu skuadron AU Israel.
Dokumen-dokumen tersebut diunggah melalui “Click Portal”, sebuah ruang kerja internal berbasis Microsoft SharePoint yang digunakan oleh tentara Israel, dikutip dari Turkiye Today.
Meskipun portal ini seharusnya hanya digunakan untuk data yang tidak bersifat rahasia, investigasi menemukan bahwa file yang dimasukkan justru memuat informasi sangat sensitif.
Salah satunya adalah senjata rahasia, protokol respons terhadap serangan rudal musuh, laporan internal, dan pengarahan tentang kesiapan operasional.
Tak sampai di situ, sebagian besar file tersebut dipindai menggunakan aplikasi ponsel bernama CamScanner.
Aplikasi tersebut dimiliki perusahaan asal Tiongkok dan sempat dihapus dari Google Play Store pada 2019 karena diduga mengandung malware.
Aplikasi ini juga telah dilarang oleh pemerintah India karena dianggap menimbulkan risiko keamanan nasional.
Dalam dokumen yang berhasil diakses publik itu, tercantum jadwal latihan, pengarahan operasional mingguan, serta rencana pengamanan dan prosedur darurat untuk target-target di Iran.
Beberapa file diunggah oleh personel senior skuadron, termasuk komandan sendiri.
Baca juga: Donald Trump Tunjuk Mantan Staf Kementerian Pertahanan Israel Sebagai Direktur Israel-Iran di NSC
Informasi ini justru tersimpan dalam sistem yang dapat diakses secara global.
Terutama oleh pasukan cadangan militer, mantan personel, hingga calon prajurit.
Seorang pejabat militer Israel mengungkapkan kekhawatiran besar terhadap insiden ini.
Menurutnya, ini adalah pelanggaran besar dalam militer Israel.
"Ada dua pelanggaran besar di sini: kurangnya pembatasan akses internal dan penyimpanan data rahasia dalam sistem yang terbuka. Anda tidak ingin konten ini bocor," ujarnya.
Skuadron 69, yang diduga menjadi sumber utama kebocoran, dikenal sebagai satuan elit yang pernah terlibat dalam operasi besar.
Salah satunya adalah serangan udara yang menewaskan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah.
Skuadron ini juga menjadi jalur karier bagi sejumlah tokoh tinggi militer, termasuk Kepala AU Israel saat ini, Tomer Bar.
Laporan dari TheMarker juga mengungkapkan bahwa halaman Portal Klik milik Skuadron 69 dan Skuadron 166 dapat diakses publik dalam sistem tersebut.
Skuadron lainnya menjaga aksesnya tetap tertutup.
Skuadron 166 sendiri merupakan unit UAV (drone) Elbit Hermes 900 yang bermarkas di Pangkalan Udara Palmachim.
Tak ingin malu, tentara Israel langsung menghapus dokumen tersebut.
Mereka juga dikabarkan sedang menyelidiki insiden kebocoran ini.
Penyelidikan dipimpin oleh kepala Departemen Keamanan Informasi Militer Israel bekerja sama dengan Angkatan Udara Israel.
Sementara itu, insiden ini terjadi menjelang perundingan nuklir Iran dan AS.
Perundingan putaran kedua ini akan digelar di Muscat, Oman pada Sabtu (26/4/2025).
Minggu lalu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan kembali bahwa Israel tidak akan mengizinkan Iran memperoleh senjata nuklir.
Netanyahu dan Trump juga sepakat untuk menyetujui semua isu secara bersama.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Baqaei menuduh Israel mencoba mengganggu negosiasi yang sedang berlangsung untuk membuka jalan bagi tindakan militer.
“Bersamaan dengan itu ada serangkaian arus hasutan perang di Amerika Serikat dan tokoh-tokoh dari berbagai faksi,” kata juru bicara tersebut, dikutip dari Al Jazeera
(Tribunnews.com/Farrah)
Artikel Lain Terkait Iran, Israel dan Iran vs Amerika Memanas
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.