Minggu, 5 Oktober 2025

Trump Tetap Percayai Menhan Pete Hegseth meski Bocorkan Serangan AS ke Yaman di Grup Chat Keluarga

Presiden Donald Trump, menyatakan dukungannya terhadap Menteri Pertahanan Pete Hegseth di tengah kontroversi bocornya informasi serangan ke Yaman.

Facebook The White House
DONALD TRUMP - Foto ini diambil pada Selasa (15/4/2025) dari Facebook The White House memperlihatkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, duduk ketika menyambut kunjungan Presiden El Salvador Nayib Bukele (tidak terlihat di foto) di Ruang Oval pada hari Senin (14/4/2025). Presiden Donald Trump, menyatakan dukungannya terhadap Menteri Pertahanan Pete Hegseth di tengah kontroversi bocornya informasi serangan ke Yaman. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan dukungannya terhadap Menteri Pertahanan Pete Hegseth di tengah kontroversi bocornya informasi serangan militer AS ke Yaman melalui grup obrolan Signal yang melibatkan keluarga dan pengacara pribadi Hegseth.

Dukungan Trump ini datang setelah laporan yang mengungkap bahwa Hegseth membagikan rincian rencana serangan terhadap pemberontak Houthi dalam grup Signal beranggotakan istrinya, saudaranya, pengacaranya, dan beberapa pejabat militer tinggi. 

Salah satu pesan yang dibagikan Hegseth pada 15 Maret bahkan memuat jadwal penerbangan F/A-18 Hornet yang akan melakukan serangan tersebut.

Meski informasi ini menimbulkan kekhawatiran soal keamanan data, Trump menepisnya.

"Pete melakukan pekerjaan yang hebat. Tanyakan saja kepada Houthi bagaimana keadaannya," ujar Trump saat menghadiri acara telur gulung Paskah di Gedung Putih, dikutip dari The Guardian.

Ia menambahkan bahwa ia memiliki "kepercayaan besar" terhadap Hegseth dan menyebut laporan media tentang kasus ini hanya berasal dari 'mantan karyawan yang tidak puas'.

"Apakah Anda menyinggung Signal lagi? Saya pikir mereka sudah menyerah dua minggu lalu. Itu hal yang sama dari media. Coba cari sesuatu yang baru," katanya, dikutip dari BBC.

Gedung Putih juga menyatakan bahwa tidak ada informasi rahasia yang dibagikan dalam grup tersebut.

Meski demikian, para pengkritik, termasuk mantan pejabat pertahanan AS, menilai diskusi semacam itu tetap berisiko membahayakan personel militer.

Trump bahkan langsung menghubungi Hegseth setelah kabar ini mencuat.

Menurut sumber di dalam Gedung Putih, Trump menegaskan dukungannya dan memerintahkan timnya untuk membela Hegseth di depan publik.

Sementara itu, tekanan terhadap Hegseth dari luar Gedung Putih semakin meningkat. 

Baca juga: Panglima Perang AS Pete Hegseth Hadapi Seruan Pemecatan, Bocorkan Info Rahasia di Grup Chat Keluarga

John Ullyot, mantan juru bicara Pentagon, dalam opini di Politico mengatakan bahwa skandal ini membuat Pentagon kacau.

"Pentagon berantakan di bawah kepemimpinan Hegseth," kata Ullyot.

Bahkan Anggota Kongres dari Partai Republik yang duduk di Komite Angkatan Bersenjata, Don Bacon menyatakan keraguannya terhadap kelayakan Hegseth untuk tetap menjabat.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved