Minggu, 5 Oktober 2025

Paus Fransiskus Wafat

Paus Fransiskus Secara Pribadi Telah Berpesan Agar Pemakamannya Tidak Dipenuhi Kemegahan Duniawi

Paus Fransiskus menyetujui edisi kedua dari Ordo Exsequiarum Romani Pontificis, buku liturgi resmi untuk tata cara pemakaman seorang Paus

Editor: Eko Sutriyanto
Vatican News
PAUS FRANSISKUS SEMBUH - Setelah berjuang melawan penyakitnya selama 38 hari, akhirnya Paus Fransiskus muncul di hadapan publik Vatikan pada Minggu (23/3/2025). Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin Paskah (21/4/2025) pukul 07.35 waktu setempat, dalam usia 88 tahun 

TRIBUNNEWS.COM, VATIKAN Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin Paskah, 21 April 2025 pukul 07.35 waktu setempat, dalam usia 88 tahun.

Paus Fransiskus menghembuskan napas terakhir di kediamannya di Casa Santa Marta, Vatikan, setelah berjuang melawan komplikasi pernapasan selama beberapa bulan terakhir.

Dikutip dari Vatikannews.com, kabar duka disampaikan secara resmi oleh Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Kamar Apostolik. 

Dalam pernyataannya, Kardinal Farrell mengenang Paus Fransiskus sebagai pemimpin Gereja yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk melayani Tuhan dan kaum miskin.

Namun, wafatnya Paus Fransiskus juga menjadi momen bersejarah lain dalam tradisi Gereja Katolik.

Baca juga: Paus Fransiskus Wafat, Cinta untuk Maradona, Messi dan Ronaldo di Dunia Sepak Bola

Sebab, untuk pertama kalinya, liturgi pemakaman baru bagi Paus Roma akan diterapkan yakni sebuah warisan spiritual yang disiapkan sendiri oleh almarhum sebelum wafat.

Liturgi Pemakaman Paus Diperbarui

Pada April 2024, Paus Fransiskus menyetujui edisi kedua dari Ordo Exsequiarum Romani Pontificis, buku liturgi resmi untuk tata cara pemakaman seorang Paus. 

Edisi baru ini membawa sejumlah pembaruan signifikan yang mencerminkan semangat kerendahan hati dan penyederhanaan, sejalan dengan visi pastoral Paus Fransiskus selama masa kepemimpinannya.

Salah satu perubahan paling mencolok adalah penegasan bahwa pemakaman seorang Paus bukanlah seremoni untuk seorang kepala negara, melainkan perayaan iman atas wafatnya seorang murid Kristus.

Menurut Uskup Agung Diego Ravelli, Pemandu Upacara Apostolik, Paus Fransiskus secara pribadi meminta agar pemakamannya tidak dipenuhi dengan kemegahan duniawi.

“Ritus yang diperbarui ini berusaha menekankan bahwa pemakaman Paus Roma adalah pemakaman seorang murid Kristus, bukan pemakaman orang yang berkuasa di dunia ini,” ujar Uskup Ravelli.

Salah satu ketentuan baru dalam liturgi tersebut adalah penetapan wafat Paus dilakukan di kapel, bukan di ruangan tempat beliau meninggal. 

Setelah itu, jenazah langsung dimasukkan ke dalam peti jenazah, tanpa prosesi duniawi tambahan.

Liturgi ini juga memberikan panduan baru dalam prosesi penguburan, doa umat, serta bacaan-bacaan liturgis yang lebih menekankan kebangkitan Kristus sebagai harapan umat beriman.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved