Luis Tagle Kardinal Filipina Disebut Jadi Kandidat Kuat Pengganti Paus Fransiskus, Ini Profilnya

​TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dunia berduka atas wafatnya pemimpin Gereja Katolik Roma, Paus Fransiskus. Paus Fransiskus yang bernama asli Jorge Mario Bergoglio terpilih menjadi Paus pada 13 Maret 2013.

Baca juga: Gereja Katedral Jakarta Berduka, Potret Paus Fransiskus dan Bunga Menghiasi Altar

Paus Fransiskus wafat pada usia 88 tahun. Penunjukannya mengejutkan banyak pihak karena sosok asal Argentina itu sebelumnya dianggap sebagai tokoh luar dalam hierarki Vatikan. Ia dikenal karena kepeduliannya terhadap kaum miskin dan gaya hidup sederhana.

Kini setelah wafatnya Paus Fransiskus, Gereja Katolik Roma mengalami kekosongan tahta atau 'Sede Vacante'. Agenda selanjutnya adalah konklaf.

Konklaf adalah proses pemilihan Paus baru oleh para kardinal gereja Katolik Roma. Istilah Konklaf berasal dari bahasa latin 'Cum Clave' yang artinya kunci.

Lalu siapa kandidat pengganti Paus Fransiskus?

Nama Kardinal asal Filipina, Luis Antonio Tagle disebut-sebut jadi kandidat kuatnya.

Baca juga: Paus Fransiskus Wafat, PM Italia Giorgia Meloni Sampaikan Duka Cita dan Siapkan Pengamanan di Roma

Saat Vatikan mengumumkan Paus Fransiskus mengalami masa kritis akibat pneumonia ganda pada Senin (24/2/2025) lalu ​memang sempat beredar spekulasi di media sosial soal penggantinya.

Saat itu beredar narasi yang mengklaim bahwa uskup agung asal Filipina, Luis Antonio Tagle akan menjadi paus berikutnya menggantikan Paus Fransiskus.

Tagle adalah Uskup Agung Manila pada 2011 hingga 2020. Saat ini dia berperan sebagai pro-perfect evangelisasi pertama dan gereja-gereja khusus baru Dicastery. 

Tagle lahir pada 21 Juni 1957 di Manila, Filipina, Tagle telah lama dikenal karena wawasan teologisnya yang mendalam, kepedulian pastoralnya, dan komitmennya terhadap misi sosial​. Tagle pertama kali menjadi pendeta pada tahun 1982.

​Sejak tahun 2011, Tagle menjadi Uskup Agung Manila. Ia amat peduli pada keadilan sosial, martabat manusia, dan pengentasan kemiskinan yang membuatnya dikagumi secara luas baik di Filipina maupun di seluruh dunia

​Diketahui, Paus Gereja Katolik Roma tidak ditunjuk oleh paus yang berkuasa. Ketika seorang paus meninggal atau mengundurkan diri, College of Cardinals​ yang terdiri atas sekelompok kardinal di bawah usia 80 tahun (jumlahnya bisa mencapai 120 orang), memilih seorang paus baru selama pertemuan yang disebut konklaf kepausan. 

Baca juga: Menag Nasaruddin Berduka Atas Wafatnya Paus Fransiskus: Persahabatan Beliau Tak Bisa Kita Lupakan

Para kardinal akan memberikan suara empat kali sehari sampai seorang kandidat menerima dua pertiga suara. Setiap kali tidak ada kandidat yang memenuhi syarat, surat suara dibakar dalam bahan kimia.

Ketika seorang kandidat dipilih dan layak menjadi paus, ia lantas memilih nama kepausannya. Ia wajib tampil di balkon Basilika Santo Petrus, untuk membuat penampilan publik pertamanya sebagai Paus.