Banding Dikabulkan, Vonis Koruptor Rp450 T asal Vietnam Jadi 30 Tahun Bui dari Penjara Seumur Hidup
Koruptor asal Vietnam yang membuat rugi negara mencapai Rp450 triliun hukumannya disunat dari penjara seumur hidup menjadi 30 tahun bui.
TRIBUNNEWS.COM - Banding taipan properti asal Vietnam, Truong My Lan yang divonis penjara seumur hidup akibat tindak pidana pencucian uang (TPPU) sebesar 445 triliun dong Vietnam atau setara dengan Rp 450 triliun, berujung dikabulkan oleh hakim dalam sidang yang digelar pada Senin (21/4/2025) hari ini.
Dikutip dari The Business Times, hukuman Truong My Lan dikurangi oleh hakim dari Pengadilan Tinggi Rakyat di Ho Chi Minh menjadi 30 tahun bui.
Namun, taipan properti berusia 68 tahun itu tetap terancam hukuman mati atas tuduhan korupsi lainnya yaitu penggelapan uang yang membuat negara mengalami kerugian senilai 677 triliun dong atau setara dengan enam perse produk domestik bruto Vietnam pada tahun 2022.
Tak cuma itu, Lan juga dinyatakan bersalah terkait penyuapan yang dilakukan terhadap pejabat pemerintah, pelanggaran soal peraturan perbankan, serta mentransfer dana sebesar 4,5 miliar dolar AS ke luar negeri.
“Konsekuensinya tidak terduga dan tidak disengaja,” kata Lan dalam persidangan pekan lalu.
“Saya berharap juri akan mengakui upaya saya untuk mempertimbangkan dan mengevaluasi keseluruhan kasus ini secara manusiawi," sambungnya.
Setelah sidang banding pertama Desember lalu, jaksa mengatakan bahwa jika Lan mengembalikan tiga perempat dari kerugian yang dirinya timbulkan akibat aksi korupsinya selama pelaksanaan vonis, maka hukuman mati yang sebelumnya dijatuhkan dapat dipertimbangkan untuk berubah menjadi penjara seumur hidup.
Di sisi lain, Lan ketika itu, juga meminta 'mekanisme khusus' untuk kasus yang menjeratnya ini.
Dia ingin berpartisipasi dalam penanganan pengembalian aset sehingga dapat memperbaiki dampak yang ditimbulkan.
Baca juga: INFOGRAFIS: Ratu Properti Vietnam Truong My Lan Dihukum Mati Kasus Korupsi Rp 200 T
Duduk Perkara Kasus
Awal mula kasus ini berawal dari adanya laporan dari Kementerian Keamanan Publik Vietnam yang menangkap Lan pada November 2023 lalu.
Dikutip dari laporan media DW, tindak pidana korupsi yang dilakukan Lan mengakibatkan kerugian negara hingga 12,4 milliar dolar AS atau setara dengan Rp1.900 triliun.
Lan melakukan penggelapan dana dari Saigon Commercial Bank di mana pada saat yang bersamaan, ia merupakan pemegang saham mayoritas bank tersebut.
Penangkapan tersebut dilakukan pada 17 November 2023.
Menurut pernyataan kementerian, My Lan mengoperasikan jaringan luas sebanyak 1.000 anak perusahaan di dalam dan luar negeri serta perusahaan-perusahaan cangkang lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.