Senin, 6 Oktober 2025

Trump Terapkan Tarif Timbal Balik

China Kena 'Prank' Kebijakan Tarif Trump, Barang Elektronik Tidak Jadi Masuk Pengecualian

Pernyataan administrasi Trump yang kerap berubah-ubah ini seolah-olah menjadi 'Prank' bagi China yang sebelumnya sempat memberi respons positif

Penulis: Bobby W
Editor: Tiara Shelavie
Facebook The White House
TARIF DAGANG AS - Foto ini diambil pada Kamis (3/4/2025) dari Facebook The White House memperlihatkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berbicara selama konferensi pers setelah menandatangani kenaikan tarif dagang baru antara AS dan negara lain di dunia, di Gedung Putih di Washington, DC, AS pada Rabu (2/4/2025). Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick pada Minggu (14/4/2025) meralat pernyataan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS yang sebelumnya menyebutkan bahwa barang seperti smartphone, laptop, hard drive , monitor panel datar, dan beberapa chip memenuhi syarat untuk pengecualian. 

Pernyataan terbaru dari Lutnick dan Greer ini juga diamini langsung oleh Donald Trump melalui pernyataan di TruthSocial pada Minggu.

Trump menyatakan di media sosial bahwa tidak ada "pengecualian" sama sekali terkait kebijakan tarif timbal baliknya untuk China termasuk bagi barang-barang elektronik. 

"Gedung Putih saat ini sedang mempelajari Semikonduktor dan SELURUH RANTAI PASOK ELEKTRONIK." ungkap trump

Trump juga mengaku barang-barang elektronik hanya dipindahkan ke kategori berbeda dan tetap dikenai tarif 20 persen sebagai bagian dari langkah pemerintahannya untuk menghukum China atas peran mereka dalam peredaran narkoba jenis fentanil.

Pernyataan administrasi Trump yang kerap berubah-ubah ini seolah-olah menjadi "Prank" bagi China yang sebelumnya sempat memberi respons positif terkait pengecualian barang elektronik dalam pengumuman tarif yang diumumkan Bea Cukai AS.

Hal ini terlihat dari pernyataan Kementerian Perdagangan China pada Minggu yang menyambut baik perubahan ini sebagai langkah kecil, meski tetap mendesak AS untuk mencabut seluruh tarif yang tersisa.

PRESIDEN AS - Tangkapan layar YouTube White House pada Rabu (26/3/2025) yang menunjukkan Presiden Trump Singgah Bertemu Duta Besar AS pada Selasa (25/3/2025). Trump menanggapi sebuah artikel di The Atlantic yang mengungkapkan bahwa percakapan pejabat keamanan nasional AS tentang rencana menyerang Houthi Yaman bocor di sebuah grup chat.
PRESIDEN AS - Tangkapan layar YouTube White House pada Rabu (26/3/2025) yang menunjukkan Presiden Trump Singgah Bertemu Duta Besar AS pada Selasa (25/3/2025). (Tangkapan layar YouTube White House)

Sebelumnya, pengecualian ini diprediksi menguntungkan perusahaan teknologi besar seperti Apple, Samsung, dan produsen chip seperti Nvidia.

Pengecualian ini juga sebelumnya sempat membantu sejumlah produsen elektronik dalam menghadapi  ketidakpastian tarif di masa depan.

Sayangnya, kebijakan adminsitrasi Trump yang terus berganti ini diprediksi meredam antisipasi kenaikan saham teknologi pada Senin ini saat bursa saham dibuka.

(Tribunnews.com/Bobby)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved