Minggu, 5 Oktober 2025

Trump Terapkan Tarif Timbal Balik

iPhone Terhindar dari Tarif AS, Trump Secara Terbuka Akui Memikirkan Apple

Posisi Apple dan iPhone tetap berada di ujung tanduk, dengan kemungkinan perubahan kebijakan tarif yang terus mengintai masa depan produk tersebut.

Facebook The White House
TARIF DAGANG AS - Foto ini diambil pada Kamis (3/4/2025) dari Facebook The White House memperlihatkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berbicara selama konferensi pers setelah menandatangani kenaikan tarif dagang baru antara AS dan negara lain di dunia, di Gedung Putih di Washington, DC, AS pada Rabu (2/4/2025). iPhone terhindar dari tarif AS berkat lobi Tim Cook, namun Trump mengingatkan masa depan Apple tetap tidak pasti. 

TRIBUNNEWS.COM - Di tengah kebijakan tarif tinggi yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump terhadap produk-produk asal Tiongkok, iPhone berhasil terhindar dari dampak tersebut—setidaknya untuk saat ini.

Sebagian besar iPhone dirakit di Tiongkok, tapi produk ini tidak termasuk dalam daftar barang yang dikenakan tarif.

Dikutip dari Yahoo Finance dan Associated PressTrump bahkan secara terbuka menyatakan bahwa ia "memikirkan Apple".

Ia mengaku tidak ingin memberikan beban berat pada perusahaan teknologi raksasa tersebut dalam persaingan global.

“Saya memikirkan Apple. Saya berbicara dengan Tim Cook," ungkap Trump.

"Saya ingin Apple menjadi perusahaan yang sangat, sangat sukses. Tapi kita lihat saja nanti," kata Trump.

Meskipun iPhone lolos dari tarif, ketidakpastian tetap membayangi. 

Beberapa analis memperingatkan bahwa jika tarif memang diberlakukan terhadap produk Apple, harga jual iPhone bisa melonjak antara $100 hingga $200 per unit, yang tentu dapat memengaruhi daya beli konsumen.

Apple sangat bergantung pada Tiongkok, baik sebagai negara tempat perakitan maupun pasar besar.

Sekitar 20 persen pendapatan Apple berasal dari penjualan di Tiongkok, dan sebagian besar produksi iPhone dilakukan oleh perusahaan mitra seperti Foxconn yang beroperasi di sana.

Untuk menghindari dampak lebih lanjut, Apple harus mempertimbangkan memindahkan sebagian produksinya ke negara lain seperti India atau Vietnam.

Baca juga: Impor Trump: Apa Saja Dampaknya bagi Negara Berkembang?

Ini bukan perkara mudah, mengingat biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk memindahkan produksi dari Tiongkok sangat besar.

CEO Apple, Tim Cook, diketahui telah melakukan lobi intensif dengan Gedung Putih untuk melindungi Apple dari kebijakan tarif.

Hingga kini, usahanya terbukti berhasil, meskipun Trump mengingatkan bahwa pengecualian untuk Apple bisa berubah kapan saja.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved