Minggu, 5 Oktober 2025

Trump Terapkan Tarif Timbal Balik

Bagaimana Hubungan Pribadi Trump dan Xi Jinping Mempengaruhi Negosiasi Kebijakan Tarif?

Trump mengeklaim bahwa Tiongkok kini bersedia untuk bernegosiasi setelah Washington memberlakukan tarif impor yang sangat tinggi, mencapai 145 persen.

Instagram Xi Jinping
PERTEMUAN DI BALAI AGUNG RAKYAT - Presiden China Xi Jinping menggelar pertemuan darurat dengan para pemimpin bisnis swasta terkemuka di negaranya, Senin (17/2/2025). Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meyakini hubungannya dengan Xi Jinping bisa menjadi dasar untuk mencapai kesepakatan dagang. 

Tarif yang berubah-ubah pun menjadi beban berat bagi usaha kecil yang tidak memiliki kapasitas untuk beradaptasi dengan cepat.

"Ini bukan beban yang bisa ditanggung oleh bisnis kecil," kata Stephen Lamar, CEO American Apparel & Footwear Association.

Apa yang Terjadi di Pelabuhan dan Logistik?

Perusahaan pelayaran Maersk memperingatkan bahwa tarif baru ini bisa memicu kekacauan logistik dan lonjakan tarif pengiriman dalam beberapa bulan mendatang.

Banyak barang kini terbengkalai di pelabuhan karena tidak diambil atau tidak dibayar.

Beberapa perusahaan seperti JS Cargo dan FR8 Auctions kini membeli kargo terbengkalai tersebut untuk dijual di pasar diskon.

Ketidakpastian di Kalangan Diplomat Global

Di tengah situasi ini, diplomat dari berbagai negara melaporkan bahwa mereka tidak mendapatkan arahan jelas dari pemerintahan Trump mengenai kebijakan perdagangan AS.

"Kami benar-benar tidak tahu apa yang diinginkan," ujar seorang diplomat Asia yang terlibat dalam negosiasi.

Gedung Putih kini lebih memprioritaskan negosiasi dengan mitra strategis seperti Vietnam, India, Korea Selatan, dan Jepang, sementara negara-negara lain masih terjebak dengan tarif tinggi tanpa kepastian untuk dinegosiasikan.

Apakah Upaya Menghapus Hambatan Non-Tarif Menguntungkan?

Upaya untuk menghapus hambatan non-tarif justru dianggap akan memperumit negosiasi.

William Reinsch dari CSIS menyatakan bahwa Amerika ingin negara-negara lain mengubah standar mereka, yang bisa merugikan keselamatan dan kesehatan konsumen.

Dengan semua perkembangan ini, jelas bahwa Trump masih melihat semua langkah ini sebagai bagian dari seni bertransaksi untuk mencapai kesepakatan terbaik bagi AS.

Namun, bagaimana hasil akhir dari negosiasi ini masih menjadi tanda tanya di tengah ketidakpastian yang melanda ekonomi global.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved