Konflik Iran Vs Israel
Tanda Perang Besar, AS Pindahkan Batalyon Rudal Patriot ke Timur Tengah, Bantu Israel Lawan Iran Cs
AS dilaporkan memindahkan Batalyon Rudal Patriot dari kawasan Pasifik, diduga dari Semenanjung Korea, ke Timur Tengah di tengah eskalasi dengan Iran.
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Tanda Perang Besar, AS Pindahkan Batalion Rudal Patriot ke Timur Tengah, Bantu Israel Lawan Iran Cs
TRIBUNNEWS.COM - Militer Amerika Serikat (AS) dilaporkan melakukan pemindahan besar-besaran aset militernya dari kawasan Pasifik ke Timur Tengah.
Laporan BI, dikutip Jumat (11/4/2025) menyatakan, tidak kurang dari 70 penerbangan kargo dilakukan AS untuk memindahkan batalyon sistem pertahanan udara (Arhanud) Patriot ke kawasan Teluk.
Baca juga: Bersiap Hadapi Serangan AS-Israel, Iran Akan Bangun Pangkalan Baru Armada Drone
"Pesawat angkut militer AS menerbangkan lebih dari 70 muatan peralatan dari Pasifik ke Timur Tengah, memindahkan Arhanud Patriot dari teater prioritas (Indo-Pasifik) ke wilayah yang tegang," kata seorang komandan tinggi AS yang tidak disebutkan nama dan posisinya, Kamis (10/4/2025), BI melansir.
Pemindahan sistem pertahanan udara canggih besar-besaran ini terjadi di tengah peningkatan aset militer AS di Timur Tengah, termasuk pesawat terbang dan kapal perang.
Sejumlah sinyalemen ini menandai perang besar yang akan terjadi sejak ketegangan AS dan sekutu abadinya, Israel dengan Iran dan kelompok Houthi di Yaman, meningkat.
Sebagai konteks, eskalasi terjadi karena berlarutnya Perang Gaza.
Houthi, yang dinyatakan AS-Israel sebagai proksi Iran, memberikan dukungan ke Hamas lewat cara blokade Laut Merah dan serangan langsung ke Tel Aviv.
AS, alih-alih menekan Israel secara keras untuk menaati gencataan senjata, justru melakukan bombardemen ke Yaman.
Adapun Israel bersikeras untuk menghabis Hamas, gerakan perlawanan Palestina yang melancarkan serangan 7 Oktober 2023 ke wilayah pendudukan Israel di sekitar Gaza sebagai puncak dari dampak penindasan selama bertahun-tahun oleh entitas Zionis tersebut.

Pesawat Kargo Militer C-17 Angkut Rudal Patriot
Saat memberikan kesaksian di hadapan Komite Angkatan Bersenjata Senat AS, Laksamana Sam Paparo, yang memimpin Komando Indo-Pasifik AS, ditanyai tentang kesenjangan kemampuan militer yang ada di wilayahnya.
Ia memilih pengangkutan barang sebagai faktor yang menjadi perhatian.
"Misalnya," kata Paparo, "hanya setelah memindahkan satu batalion Patriot ke CENTCOM AOR, dibutuhkan 73 muatan C-17 untuk memindahkan" batalyon Patriot itu.
Ia merujuk pada Komando Pusat AS, yang mengawasi wilayah Timur Tengah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.