Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Salah Kaprah tentang Tarif Impor AS: Bukan Negara Lain yang Membayar
Bukan negara-negara yang dikenai tarif AS yang harus membayar pajaknya, hal ini masih menjadi kesalahpahaman umum, bahkan Donald Trump sendiri.
Salah satu tujuan penerapan tarif adalah untuk menaikkan harga barang impor, dengan harapan konsumen akan lebih memilih produk buatan dalam negeri (AS).
Saat AS memberlakukan tarif atas barang impor, biaya tarif biasanya dipotong langsung dari rekening bank milik importir Amerika.
Perusahaan-perusahaan AS yang mengimpor barang dari luar negeri diwajibkan membayar tarif tersebut kepada Departemen Keuangan AS.
Namun di sinilah persoalan menjadi lebih kompleks.
Setelah perusahaan importir Amerika membayar tarif tersebut, mereka dapat memilih untuk menanggung biaya itu sepenuhnya, atau membebankan sebagian atau seluruhnya kepada pembeli, baik pengecer maupun konsumen akhir.
Contohnya adalah Deer Stags, sebuah penjual sepatu asal Amerika yang mengimpor sebagian besar produknya dari China, menggunakan kombinasi strategi.
Akan lebih sulit meminta pelanggan membayar lebih untuk model sepatu yang sudah lama dijual, kata Presiden Deer Stags, Rick Muskat, kepada CNN.
Oleh karena itu, perusahaan memutuskan untuk menanggung biaya tarif atas beberapa model lama, dan menaikkan harga untuk sebagian produk baru.
Banyak faktor yang memengaruhi keputusan pengecer dalam menaikkan harga sebagian produk, sementara tetap mempertahankan harga untuk produk lainnya.
Beberapa barang yang dikenai tarif oleh Trump memang mengalami kenaikan harga signifikan, namun secara keseluruhan, dampak tarif terhadap harga eceran cukup beragam, menurut sebuah studi yang diterbitkan pada 2019.
Baca juga: Pasar Kripto Amblas Imbas Tarif Impor Trump, Kapitalisasi Bitcoin CS Susut 1 Triliun Dolar AS
“Seseorang di Amerika Serikat harus membayar pajak ini,” ujar Howard Gleckman, peneliti senior di Urban-Brookings Tax Policy Center, sebuah lembaga yang cenderung berhaluan kiri.
“Jika bukan konsumen, maka perusahaan yang akan menanggungnya.”
“Dan jika perusahaan yang membayarnya, pada akhirnya, beban itu akan dialihkan ke pekerja,” tambahnya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.