Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Pindahkan Meriam Koksan Korea Utara ke Krimea, Ukraina Selatan Terancam Serangan Jarak Jauh
Sistem artileri Koksan kaliber 170 mm dikenal sebagai salah satu artileri lapangan konvensional dengan jangkauan tembak terjauh di dunia.
Kerja sama militer Rusia dan Korea Utara menguat setelah kunjungan Presiden Vladimir Putin ke Pyongyang pada musim panas 2024.
Dalam kunjungan itu, Putin dan Kim Jong-Un menandatangani perjanjian kemitraan strategis yang mencakup komitmen bantuan pertahanan bersama jika salah satu diserang.
Pada 21 Maret 2025, kepala Dewan Keamanan Rusia, Sergei Shoigu, mengunjungi Pyongyang untuk bertemu Kim Jong Un.
Dalam pertemuan tersebut, Kim kembali menegaskan dukungan penuh terhadap Rusia dan komitmen Korea Utara terhadap pakta pertahanan bersama itu.
Pejabat Barat memperingatkan bahwa meningkatnya aliansi militer ini tidak hanya akan memperpanjang konflik Ukraina, tetapi juga dapat melemahkan sanksi internasional yang diberlakukan terhadap kedua rezim.
Kekuatan dan Sejarah Koksan
Situs militer defense.ua menyebut Koksan sebagai sistem artileri yang unik karena kaliber 170 mm-nya yang tidak lazim.
Dua teori menjelaskan pilihan kaliber ini:
- Terinspirasi dari howitzer Jepang 150 mm era Perang Dunia II.
- Berdasarkan howitzer Jerman 170 mm yang pernah diserahkan Uni Soviet ke Korea Utara.
Nama "Koksan" merujuk pada kota di Korea Utara tempat sistem ini pertama kali terdeteksi pada 1979.
Ada dua varian utama:
- M-1979 dipasang di atas sasis T-54 atau Type 59 milik China, tanpa tempat penyimpanan amunisi.
- M-1989 memiliki kompartemen untuk menyimpan 12 butir peluru.
Koksan dirancang untuk serangan jarak jauh dan digunakan dalam baterai berisi 36 unit.
Kemampuannya menjangkau wilayah dalam Korea Selatan membuatnya menjadi salah satu aset strategis utama Pyongyang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.