Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Pindahkan Meriam Koksan Korea Utara ke Krimea, Ukraina Selatan Terancam Serangan Jarak Jauh

Sistem artileri Koksan kaliber 170 mm dikenal sebagai salah satu artileri lapangan konvensional dengan jangkauan tembak terjauh di dunia.  

NK News
KOKSAN KOREA. Tangkap layar NK News Selasa (8/4/2025), sebuah video yang muncul secara daring pada Rabu (26/3/2025) memperlihatkan meriam self-propelled Koksan milik Korea Utara diangkut dengan kereta api melintasi wilayah utara Krimea. 

TRIBUNNEWS.COM - Rusia dilaporkan mulai memindahkan sistem artileri jarak jauh buatan Korea Utara ke wilayah Krimea yang dianeksasi.  

Laporan ini diungkap oleh lembaga penyiaran Jerman, ZDF, dikutip Selasa (8/4/2025).

Pemindahan ini menunjukkan meningkatnya keterlibatan militer Korea Utara dalam perang Rusia-Ukraina.  

Menurut ZDF, sebuah video yang muncul secara daring pada Rabu (26/3/2025) memperlihatkan meriam self-propelled Koksan milik Korea Utara diangkut dengan kereta api melintasi wilayah utara Krimea.

Sebelumnya, pasukan Korea Utara hanya diketahui beroperasi di wilayah Kursk, Rusia, tempat Rusia melancarkan serangan balasan sejak Agustus 2024.  

Namun, setelah pasukan Ukraina dipukul mundur dari Kursk, Rusia diperkirakan dapat segera mengerahkan kontingen Korea Utara ke Krimea untuk menyerang pasukan Ukraina di selatan.

Sistem artileri Koksan kaliber 170 mm dikenal sebagai salah satu artileri lapangan konvensional dengan jangkauan tembak terjauh di dunia.  

Senjata ini mampu menjangkau target hingga 40 kilometer dengan peluru standar dan hingga 60 kilometer dengan amunisi berbantuan roket.

Zaporizhzhia dan Kherson dalam Ancaman

Analis militer Barat memperingatkan bahwa jika artileri Koksan dikerahkan di wilayah Zaporizhzhia, senjata ini dapat digunakan untuk membombardir kota-kota utama seperti Kherson dan Zaporizhzhia, yang sebagian masih dikuasai Ukraina.

Unit Koksan sebelumnya digunakan dalam serangan Rusia di Kursk, meski lima di antaranya berhasil dihancurkan oleh drone Ukraina.  

Baca juga: Pertama Kali, Zelensky Akui Pasukan Ukraina Tembus Wilayah Belgorod Rusia: Moskow Rebut Desa di Sumy

Namun, menurut ZDF, Korea Utara diyakini telah memasok **hingga 200 unit** sistem artileri ini ke Rusia.

Keterlibatan Korea Utara dalam perang dikonfirmasi pada akhir 2024.  

Laporan intelijen saat itu menyebut bahwa sekitar 11.000 tentara Korea Utara telah dikirim untuk membantu Rusia.  

Korea Selatan memperkirakan sekitar 5.000 dari mereka tewas atau terluka, dan pada awal 2025, Pyongyang mengirim 3.000 tentara tambahan.

Selain personel militer, Korea Utara juga memasok Rusia dengan rudal balistik jarak pendek, sistem artileri gerak sendiri, dan lebih dari 200 peluncur roket ganda.

Kemitraan Strategis Moskow-Pyongyang

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved