Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Pakar: Putin Menikmati Drama Global akibat Tarif Impor yang Ditetapkan Trump
Pakar menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin saat ini sedang menikmati drama global akibat penetapan tarif impor AS.
TRIBUNNEWS.COM – Presiden Rusia, Vladimir Putin, sedang menikmati drama global yang terjadi akibat tarif impor yang diberlakukan Presiden AS, Donald Trump, terhadap puluhan negara di dunia, menurut pakar.
Pada Rabu (2/9/2025) lalu, Trump menetapkan tarif timbal balik sebesar 10 persen terhadap puluhan negara, dan tarif yang lebih tinggi kepada negara-negara tertentu, termasuk China dan Indonesia.
Langkah ini sempat memicu anjloknya pasar saham global, Mirror UK melaporkan.
Saat pasar saham terguncang dan blok-blok dagang serta negara-negara besar mulai memicu perang dagang dengan AS, China menyatakan, akan membalas tindakan Trump dengan tarif timbal baliknya sendiri.
Di sisi lain, Putin—yang negaranya tidak dikenai tarif oleh Trump—dilaporkan tengah mengamati kekacauan ini dengan penuh kepuasan.
Trump tidak menerapkan tarif terhadap Rusia karena pada dasarnya hubungan perdagangan antara kedua negara sangat terbatas.
Rusia juga saat ini dikenai sanksi ekonomi akibat perangnya melawan Ukraina.
Namun, seorang pakar memperingatkan bahwa kegembiraan Putin atas situasi ini bisa berubah menjadi penderitaan besar bagi Eropa, apabila kebijakan tarif Trump tidak terkendali.

Profesor politik dari Universitas Buckingham, Anthony Glees, mengatakan:
“Bahaya besar di sini adalah bahwa sejarah menunjukkan kebijakan tarif berkaitan erat dengan nasionalisme agresif.”
“Baik pada tahun 1880-an ketika Kekaisaran Jerman menerapkan tarif, maupun pada 1930-an ketika AS dan kemudian Nazi Jerman melakukan hal yang sama, perang segera menyusul.”
Baca juga: Salah Kaprah tentang Tarif Impor AS: Bukan Negara Lain yang Membayar
“Jika Amerika Serikat terjebak dalam kebijakan proteksionis ekstrem, maka Eropa akan menghadapi ancaman serius dari Rusia.”
“Putin menikmati setiap detik dari drama psikologis besar ini.”
“Ada pihak yang meyakini bahwa Trump tengah menyerang China dengan 'senjata' ekonomi terbesar yang dimilikinya.”
Sementara itu, Partai Republik berargumen bahwa tarif dapat mendorong relokasi produksi dan manufaktur ke dalam negeri, serta menciptakan lapangan kerja besar-besaran di AS.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.