Hindari Skenario Buruk Buntut Ancaman Trump, Milisi yang Didukung Iran di Irak Siap Lucuti Senjata
Kelompok milisi yang didukung Iran di Irak siap melucuti senjata untuk pertama kalinya untuk menghindari ancaman Trump.
Kedua pejabat keamanan Irak itu mengatakan al-Sudani mendesak pelucutan senjata dari semua milisi Perlawanan Islam di Irak, yang menyatakan kesetiaan mereka kepada Garda Revolusi Iran atau Pasukan Quds, bukan kepada Baghdad.
Beberapa kelompok telah mengevakuasi markas besar mereka dan mengurangi kehadiran mereka di kota-kota besar termasuk Mosul dan Anbar sejak pertengahan Januari karena takut terkena serangan udara, menurut para pejabat dan komandan.
Banyak komandan juga telah meningkatkan langkah-langkah keamanan mereka selama waktu itu, dengan lebih sering mengganti telepon seluler, kendaraan, dan tempat tinggal mereka, kata mereka.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan terus mendesak Baghdad untuk mengendalikan milisi.
"Pasukan ini harus menanggapi panglima tertinggi Irak dan bukan Iran," tambahnya.
AS Akan Lakukan Pembicaraan Langsung dengan Iran
Pada Senin (7/4/2025), Presiden AS Donald Trump mengatakan AS akan mengadakan pembicaraan langsung dengan Iran tentang program nuklirnya.
Trump juga memperingatkan Iran bahwa mereka akan berada dalam "bahaya besar" jika pembicaraan tersebut tidak berhasil membujuk mereka untuk menghentikan program senjata nuklirnya.
Baca juga: 4 Langkah AS untuk Hadapi dan Serang Iran: Kirim THAAD Kedua ke Israel, Kerahkan Patriot & B-2

Sementara itu, Teheran mengonfirmasi bahwa pembicaraan akan terjadi, tetapi bersikeras bahwa pembicaraan tersebut akan menjadi diskusi tidak langsung melalui seorang mediator.
Ia menegaskan Teheran tidak bisa mendapatkan senjata nuklir.
"Kami berurusan langsung dengan mereka dan mungkin kesepakatan akan tercapai," kata Trump, dikutip dari AP News.
Ia menambahkan bahwa "melakukan kesepakatan akan lebih baik daripada melakukan hal yang sudah jelas."
Ketika ditanya apakah ia akan berkomitmen untuk melakukan tindakan militer terhadap Iran jika negosiatornya tidak dapat mencapai kesepakatan dengan Teheran, Trump menjawab:
"Iran akan berada dalam bahaya besar, dan saya tidak suka mengatakannya."
"Jika perundingan tidak berhasil, saya pikir ini akan menjadi hari yang sangat buruk bagi Iran," tegas Trump.
Sementara, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menulis di platform sosial X yang dilarang di Teheran, menegaskan pembicaraan itu akan dilakukan secara tidak langsung.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.