Konflik Palestina Vs Israel
Mantan PM Israel Ungkap Satu-satunya Cara Kalahkan Hamas di Gaza: Pakai Ide Arab Saudi dan Mesir
Mantan Perdana Menteri Israel, Ehud Barak mengungkapkan, hanya ada satu cara mengalahkan Hamas di Jalur Gaza, dan itu bukan pakai senjata.
Mantan PM Israel Ehud Barak Ungkap Satu-satunya Cara Kalahkan Hamas di Gaza: Pakai Ide Arab Saudi dan Mesir
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Perdana Menteri Israel, Ehud Barak mengatakan kalau hanya ada satu cara untuk mengalahkan Hamas di Gaza.
Satu-satunya cara itu, kata dia, yaitu menggantinya dengan entitas lain yang sah menurut hukum internasional, masyarakat internasional, negara-negara Arab tetangga, anggota perjanjian damai Kesepakatan Abraham, dan warga Palestina sendiri.
Baca juga: Israel Katz: Ada Bukti Hamas Minta Rp 8,3 T ke Iran Buat Serangan 7 Oktober dan Mau Hancurkan Israel
"Satu-satunya cara yang realistis adalah mendengarkan Arab Saudi dan Mesir, yang telah mengajukan ide yang agak idealis, untuk mendirikan pemerintahan teknokratis Palestina yang akan mengendalikan kawasan tersebut (Gaza)," jelas Barak dalam sebuah wawancara dengan CNN.
Dalam sejumlah proposal pembangunan kembali Jalur Gaza, negara-negara Arab dan Mesir memang mensyaratkan agar Hamas lengser dari kekuasaannya di Jalur Gaza agar pendanaan internasional bersedia memberikan bantuan pembangunan.
Adapun Hamas menyatakan sudah bersedia untuk melepas kendali atas Gaza dan menyerahkannya pada apa yang disebut sebagai Komite Persatuan Palestina.
Baca juga: Serangan Israel Kian Membabi-buta, Hamas: Kami Tak Inginkan Kendali Atas Gaza
Adapun Barak menyatakan kalau dia tidak tahu mengapa Israel memperluas operasi militernya di Gaza dengan tujuan menekan Hamas atau memaksanya menyetujui perjanjian yang diduga justru Israel halangi.
Ia berkata, "Saya ragu Netanyahu akan mampu meyakinkan Hamas untuk kembali ke meja perundingan, tetapi itu jelas merupakan hukuman mati bagi sebagian besar sandera yang masih hidup. Jadi, ada pertanyaan penting: Apa yang akan dicapainya?"
Baca juga: Gaza Masuk Fase Paling Berdarah, Aksi Gila IDF Bisa Tumpas Habis Hamas atau Malah Bunuh Sandera?
Ia menyimpulkan dengan mengatakan, "Anda telah belajar dari pelajaran yang sulit di Vietnam, Irak, dan Afghanistan. Kita tidak boleh mengulangi kesalahan tersebut. Kita harus menetapkan tujuan yang jelas dan realistis, dan itu bukanlah yang dinyatakan Netanyahu sekarang."
Baca juga: Qassam Balas Ultimatum Israel: Tel Aviv Saksikan Lagi Kematian Sandera Jika IDF Nekat Lanjut Perang

Pengerahan Pasukan Besar-besaran
Pasukan Israel dilaporkan telah memperluas agresi militer mereka ke Gaza dengan mengerahkan sejumlah besar kekuatan militer sejak Jumat (4/4/2025).
Perluasan agresi militer Israel (IDF) ini terjadi di berbagai titik di Jalur Gaza, mulai dari Gaza Utara, Timur, hingga ke Rafah di Gaza Selatan.
Israel mengklaim, pengerahan besar kekuatan militer IDF ini untuk memulangkan para sandera dan menguasai serta menduduki sebagian besar wilayah di Jalur Gaza.
Baca juga: Tanda-Tanda Nyata Israel Akan Bangun Negara Khusus Yahudi di 100 Persen Wilayah Palestina
Dalam konteks pengerahan kekuatan besar militer ini, Komandan unit pengintaian Brigade Golani, dilansir Khaberni, mengirim pesan kepada prajuritnya sebelum serangan besar di Gaza.
Khaberni melansir pesan itu bersifat mengerikan karena berisi perintah untuk menghancurkan dan membunuh siapa pun yang mereka temui di Gaza tanpa pandang bulu.
"Pesan dan perintah dinyatakan sang komandan dengan mengatakan, "Hancurkan siapa pun yang kalian temui di Jalur Gaza, karena mereka adalah musuh"," tulis laporan Khaberni dikutip, Minggu (6/4/2025).
Baca juga: Siapakah Jurnalis yang Dibakar di Gaza? Media Israel Bersorak Saat Hassan Aslih Jadi Korban Bom IDF

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.