Gempa di Myanmar
Hujan dan Angin Kencang Hambat Penanganan Gempa Myanmar, Perparah Krisis Kemanusiaan
Pemerintah mencatat ada potensi hujan es, angin kencang, tanah longsor, dan suhu mencapai 38 derajat Celsius di beberapa wilayah Myanmar.
Upaya internasional juga terhambat oleh komunikasi yang buruk dan kerusakan infrastruktur akibat perang saudara yang sudah berlangsung selama empat tahun.
Sebelum gempa, Myanmar telah mengalami krisis kemanusiaan parah.
PBB menyatakan bahwa konflik bersenjata menyebabkan lebih dari 3,5 juta orang mengungsi.
Bahkan setelah gempa, junta militer tetap melancarkan serangan ke wilayah pemberontak, termasuk setidaknya 16 serangan sejak Rabu (2/4), sehari setelah pengumuman gencatan senjata sementara.
Pemimpin junta Myanmar, Min Aung Hlaing, menghadiri KTT regional di Bangkok pada 3–4 April.
Kehadirannya menuai protes keras dari kelompok anti-junta, yang menyebutnya sebagai “pembunuh.”
Kini, Myanmar menghadapi krisis berlapis: gempa bumi mematikan, ancaman cuaca ekstrem, dan konflik bersenjata yang belum menunjukkan tanda mereda.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.