Konflik Palestina Vs Israel
Houthi Tertawa atas Klaim Iran Tinggalkan Yaman di Tengah Serangan AS
Pejabat Houthi menertawakan klaim yang menyebut pasukan Iran telah meninggalkan Yaman di tengah serangan udara dari Amerika Serikat.
Trump juga mengancam akan melakukan balasan langsung terhadap Iran, meski di saat yang sama ia berupaya menghidupkan kembali negosiasi terkait program nuklir negara itu.
Hampir tujuh tahun setelah Trump menarik AS dari perjanjian nuklir Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) pada masa kepresidenannya yang pertama, Trump dikabarkan telah memberikan tenggat waktu 60 hari kepada Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dalam sebuah surat yang disampaikan bulan lalu, untuk negosiasi ulang.
Sebelumnya, Houthi telah melancarkan serangan terhadap Israel serta lalu lintas maritim di Laut Merah dan perairan sekitarnya.
Houthi sempat menghentikan serangan pada Januari setelah tercapai gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza.
Namun, serangan kembali dilanjutkan setelah Israel dianggap melanggar kesepakatan tersebut.
"Operasi militer kami terus berjalan dan tidak pernah berhenti. Kami tidak mengizinkan kapal Israel melintasi wilayah kami sejak kami mengumumkan larangan tersebut sebagai respons terhadap penolakan Israel atas kesepakatan di Gaza. Hingga kini, tidak ada satu pun kapal yang lolos," ujar pejabat Houthi itu.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.