Konflik Palestina Vs Israel
Media Israel Sebut Israel Ingin Buat Kamp Konsentrasi di Gaza untuk Kurung Warga Palestina
Israel dituding ingin membuat kamp konsentrasi di Jalur Gaza. Dua juta penduduk Palestina bisa terkurung.
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah media independen Israel menuding Israel ingin membuat "kamp konsentrasi" di Jalur Gaza.
+972 Magazine, nama media itu, mengatakan Israel berniat memasukkan warga Gaza ke suatu zona terbatas dan membiarkan "bencana kelaparan mengurus sisanya".
Media itu awalnya menyinggung pernyataan jurnalis Israel bernama Yinon Magal yang menyebut Pasukan Pertahanan Israel (IDF) ingin mengevakuasi semua warga Gaza ke zona kemanusiaan baru.
Zona itu akan tertutup dan semua yang masuk di dalamnya harus dicek dulu untuk memastikan mereka bukan anggota Hamas.
Menteri Pertahanan Israel Katz juga menyampaikan rencana evakuasi warga Palestina dari zona tempur.
"Ikuti nasihat Presiden AS: Kembalikan sandera dan singkirkan Hamas, dan pilihan lain akan terbuka bagi kalian, termasuk relokasi ke negara lain bagi yang menginginkannya. Alternatifnya adalah penghancuran total," ujar Katz.
+972 Magazine menyebut pernyataan di atas menunjukkan bahwa Israel bersiap memaksa warga Gaza untuk pergi ke area tertutup yang barangkali memiliki pagar pembatas.
"Semua yang tertangkap berada di luar batas akan dibunuh, dan bangunan di sisa wilayah kantong itu mungkin akan dijadikan rata dengan tanah," kata media itu.
"Tanpa basa-basi, 'zona kemanusiaan' seperti yang disampaikan Magal, yang di dalamnya tentara ingin mengurung 2 juta penduduk Gaza, bisa diringkas hanya dalam dua kata, yakni kamp konsentrasi."

Menurut media itu, rencana Israel membangun kamp konsentrasi menunjukkan bahwa "migrasi sukarela" penduduk Gaza bukanlah hal yang masuk akal dalam situasi saat ini.
Hanya akan sedikit sekali warga Gaza yang bersedia pindah, bahkan dalam situasi perang. Lalu, tidak akan ada negara yang bersedia menerima banyak sekali pengungsi Palestina.
Baca juga: Israel Akan Duduki 25 Persen Wilayah Gaza demi Tekan Hamas, Dimulai 2 Minggu Lagi
Baru-baru ini militer Israel meminta semua warga Rafah untuk mengevakuasi diri ke "zona kemanusiaan" di Al Mawasi.
"Media-media Israel menyebutnya sebagai bagian dari kampanye untuk menekan Hamas agar membebaskan sandera yang tersisa, tetapi hal itu bisa jadi merupakan langkah pertama untuk mendirikan kamp konsentrasi," kata +972 Magazine.
Menurut media, barangkali pemerintah dan militer Israel meyakini bahwa "migrasi sukarela" penduduk Gaza akan bisa menghapus kejahatan-kejahatan Israel. Jika warga Palestina bisa hidup lebih baik di tempat lain, tindakan Israel mungkin bisa dilupakan.
"Kenyataan sedihnya ialah bahwa meski pemindahaan paksa dalam skala ini tidak bisa dilakukan, metode yang mungkin digunakan Israel bisa memunculkan kejahatan yang bahkan lebih parah, yakni kamp konsentrasi, penghancuran sistematis seluruh Gaza, dan bahkan mungkin pemusnahan secara sekaligus."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.