Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Tarif 25 Persen AS untuk Pembeli Minyak Rusia: Ancaman atau Solusi?

Presiden AS mengancaman akan memberlakukan tarif 25 persen kepada negara-negara pembeli minyak Rusia, simak berikut dampak dan implikasinya.

Kremlin.ru
PUTIN DAN TRUMP - Foto ini diambil pada Jumat (14/2/2025) dari website resmi Kremlin, memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden AS Donald Trump (kanan) bertemu di sela-sela acara G20 di Hamburg, Jerman pada 7 Juli 2017. Trump murka, mengancam akan memberlakukan tarif impor 25 persen kepada negara-negara yang membeli minyak mentah Rusia. 

TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, baru-baru ini mengungkapkan ancaman untuk memberlakukan tarif impor sebesar 25 persen kepada negara-negara yang membeli minyak mentah dari Rusia.

Ancaman ini muncul di tengah ketegangan antara AS dan Rusia, terutama terkait dengan konflik di Ukraina.

Mari kita telusuri lebih dalam mengenai alasan di balik kebijakan ini dan dampaknya terhadap hubungan internasional.

Apa yang Memicu Ancaman Tarif Sekunder dari AS?

Ketegangan antara AS dan Rusia semakin meningkat setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengusulkan pembentukan pemerintahan sementara di Ukraina yang berada di bawah pengawasan PBB.

Namun, usulan ini ditolak oleh Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres.

Dalam konteks ini, pejabat Rusia terus mempertanyakan legitimasi Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, dengan alasan bahwa pemilihan umum belum dilakukan sejak masa jabatannya berakhir.

Mengapa Trump Merasa Perlu Mengambil Tindakan?

Kemarahan Trump terhadap Putin meningkat ketika ia menilai bahwa pernyataan Putin berpotensi menghambat upaya gencatan senjata di Ukraina.

Trump menyatakan, “Jika Rusia dan saya tidak dapat membuat kesepakatan untuk menghentikan pertumpahan darah di Ukraina dan jika saya pikir itu adalah kesalahan Rusia, saya akan mengenakan tarif sekunder pada semua minyak yang keluar dari Rusia.” Dalam hal ini, Trump menegaskan bahwa siapapun yang membeli minyak dari Rusia akan dikenakan tarif 25 persen dan mungkin bahkan hingga 50 persen.

Bagaimana Dampak Kebijakan Ini Terhadap Ekspor Minyak Rusia?

Kebijakan tarif yang diusulkan dapat berpotensi menghancurkan bisnis minyak Rusia, yang saat ini sudah tertekan oleh berbagai sanksi dari AS, Uni Eropa, dan negara-negara G7.

Jika sanksi tambahan yang direncanakan Trump direalisasikan, hal ini bisa menambah tekanan ekonomi yang signifikan terhadap Rusia.

Trump mengacu pada keberhasilan sanksi terhadap ekspor minyak Venezuela sebagai model untuk isolasi ekonomi Rusia.

Apakah Ada Harapan untuk Gencatan Senjata di Ukraina?

Meskipun ada ketegangan, Trump mengeklaim bahwa upaya perdamaian antara Rusia dan Ukraina sedang mengalami kemajuan.

Trump mengungkapkan niatnya untuk berbicara dengan Putin dalam waktu dekat, meskipun hingga kini Gedung Putih belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai waktu perbincangan tersebut.

Apa yang Disepakati dalam Gencatan Senjata?

Terpisah, Putin telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata yang menyangkut infrastruktur energi di Ukraina selama 30 hari ke depan.

Namun, dia tetap menolak rencana Trump untuk menghentikan semua bentuk pertempuran selama periode yang sama.

Penolakan ini muncul karena adanya masalah lain yang perlu diselesaikan, termasuk bagaimana gencatan senjata akan ditegakkan dan kekhawatiran bahwa hal ini bisa memberikan kesempatan bagi Ukraina untuk memperkuat pertahanannya.

Dengan situasi yang terus berkembang, ketegangan antara AS dan Rusia tampaknya belum menunjukkan tanda-tanda mereda.

Sementara itu, Trump bertekad untuk mengambil tindakan tegas terhadap Rusia jika tidak ada iktikad baik yang ditunjukkan.

Kebijakan tarif dan sanksi ini tidak hanya akan berdampak pada Rusia, tetapi juga dapat memiliki konsekuensi yang jauh lebih luas bagi ekonomi global dan stabilitas di kawasan tersebut.

Dalam pandangan ini, langkah-langkah yang diambil oleh AS dalam beberapa waktu mendatang akan sangat menentukan arah dari konflik yang sedang berlangsung ini.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved