Konflik Rusia Vs Ukraina
Zelensky Tolak Kesepakatan Tanah Jarang, Trump Beri Peringatan
Donald Trump, mengklaim Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, berusaha menarik diri dari kesepakatan terkait logam tanah jarang.
Dua anggota delegasi Ukraina yang dikutip oleh Reuters menyebut masih ada beberapa detail yang perlu diselesaikan, meskipun tidak dijelaskan lebih lanjut mengenai kendala yang dihadapi.
Rancangan AS sebelumnya disampaikan oleh Menteri Keuangan Scott Bessent, yang sebelumnya melakukan perjalanan ke Kyiv untuk mencapai kesepakatan di Munich, menurut Radio Free Europe/Radio Liberty.
Bessent mengatakan kepada Fox Business Network bahwa rencana pemerintahan Trump untuk mengakhiri perang akan "menghubungkan" ekonomi Ukraina dengan AS dan memastikan bahwa "pembayar pajak AS menerima hasil atas uang yang telah mereka investasikan."
Saat bertemu secara tertutup dengan sekelompok senator AS bipartisan di Munich, Zelensky menyuarakan keprihatinannya terhadap proposal yang diajukan oleh Bessent.
Menurut Reuters, yang mengutip tiga sumber, Zelensky merasa diminta untuk menandatangani sesuatu tanpa sempat mempelajarinya secara mendalam.
"Saya rasa dia tidak suka diberi sesuatu yang hanya bisa diterima atau ditolak," kata salah satu sumber.
Zelensky juga mengajukan usulan kesepakatannya sendiri yang diklaim lebih sesuai dengan konstitusi Ukraina.
Beberapa sumber menilai rancangan AS terlalu "berat sebelah," tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Baca juga: AS-Ukraina Setujui Perjanjian Mineral Tanah Jarang, Trump Jamin Zelensky Dapat Akses ke Alat Militer
Kantor Zelensky dalam pernyataan resminya menyebut bahwa Ukraina dan AS "sepakat untuk melanjutkan penyusunan dokumen tentang kemitraan ekonomi antara kedua negara."
Pernyataan itu juga menegaskan tuntutan Ukraina atas "jaminan keamanan yang nyata."
Selain membahas kesepakatan mineral, Zelensky bertemu dengan delegasi anggota DPR AS yang dipimpin oleh Perwakilan Michael Turner (Republik-Ohio) untuk menyampaikan situasi di medan perang dan ancaman yang ditimbulkan oleh keterlibatan Korea Utara dalam konflik.
Ia menekankan perlunya "jaminan keamanan yang dapat diandalkan" dan menyerukan upaya bersama untuk mencapai perdamaian yang abadi.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.