Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Suriah

Bangun Negara Baru, Presiden Suriah Umumkan Pemerintahan Transisi dengan 23 Menteri

Ahmed al-Sharaa,mengumumkan pembentukan pemerintahan transisi Suriah, ia menunjuk 23 menteri dalam kabinet baru dengan latar belakang beragam.

Tangkapan layar YouTube Al Jazeera
AHMED AL-SHARAA - Tangkapan layar YouTube Al Jazeera pada Senin (10/3/2025), menunjukkan Pidato Presiden Sementara Suriah, Ahmed Al-Sharaa tentang bentrokan di Latakia dan Tartous pada Minggu (9/3/2025). Ahmed al-Sharaa,mengumumkan pembentukan pemerintahan transisi Suriah, ia menunjuk 23 menteri dalam kabinet baru dengan latar belakang beragam. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Suriah, Ahmed al-Sharaa, mengumumkan pembentukan pemerintahan transisi.

Dia menunjuk 23 menteri dalam kabinet baru dengan latar belakang beragam.

Pengumuman ini disampaikan pada Sabtu (29/3/2025), menandai babak baru dalam pemerintahan Suriah pasca-penggulingan Bashar al-Assad, Al Jazeeraa melaporkan.

Dalam kabinet ini, Yarub Badr, yang berasal dari sekte Alawite, diangkat sebagai Menteri Transportasi.

Sementara Amgad Badr dari komunitas Druze dipercaya memimpin Kementerian Pertanian.

Al-Sharaa menegaskan bahwa pembentukan pemerintahan ini adalah langkah awal dalam membangun negara baru.

"Pembentukan pemerintahan baru hari ini merupakan deklarasi keinginan bersama kita untuk membangun negara baru," ujar al-Sharaa dalam pidato resminya.

Tidak seperti sebelumnya, kabinet ini tidak memiliki perdana menteri.

Al-Sharaa akan langsung memimpin cabang eksekutif.

Menurut laporan Resul Sardar dari Al Jazeera di Beirut, Lebanon, langkah ini bertujuan menunjukkan bahwa pemerintahan baru mencerminkan keberagaman Suriah.

Baca juga: Teheran Gerah, Menteri Luar Negeri Iran: Disintegrasi Suriah Hanya Akan Menguntungkan Israel

Tekanan Internasional dan Reformasi Kabinet

Para pemimpin baru Suriah menghadapi tekanan dari negara-negara Barat dan Arab untuk membentuk pemerintahan yang lebih inklusif.

Hal ini semakin menguat setelah insiden kekerasan di sepanjang pantai barat Suriah yang menewaskan ratusan warga sipil Alawite, sekte minoritas yang sebelumnya mendukung al-Assad.

Salah satu langkah signifikan dalam kabinet baru ini adalah penunjukan Hind Kabawat.

Dia merupakan seorang tokoh oposisi veteran dari minoritas Kristen Suriah, yang ditunjuk sebagai Menteri Sosial dan Tenaga Kerja.

Kabawat menjadi wanita pertama yang masuk dalam pemerintahan al-Sharaa.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved