Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1131: Putin Serang RS Militer di Kharkiv dan Klaim Rebut Wilayah Baru

Hari ke-1.131: Rusia melancarkan serangan drone ke berbagai lokasi di Kharkiv pada Sabtu (29/3/2025) malam. dan mengklaim merebut dua desa di Ukraina

Kremlin
PUTIN BERPIDATO - Foto ini diambil dari Kremlin pada Jumat (28/3/2025), memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara dalam pertemuan tentang pengembangan Zona Arktik Federasi Rusia dan Koridor Transportasi Arktik di Murmansk pada Kamis (27/3/2025). Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.131: Rusia melancarkan serangan drone ke berbagai lokasi di Kharkiv pada Sabtu (29/3/2025) malam. dan mengklaim merebut dua desa di Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM - Perang Rusia-Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari 2022 telah memasuki hari ke-1.131 pada Minggu (30/3/2025).

Rusia melancarkan serangan drone ke berbagai lokasi di Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, pada Sabtu (29/3/2025) malam. 

Di hari yang sama, Moskow mengklaim merebut dua desa di Ukraina timur dan selatan, di tengah upaya gencatan senjata yang masih terhambat.

Simak rangkuman peristiwa lainnya berikut ini.

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.131:

Rusia Serang RS Militer di Kharkiv, Ukraina Tuduh Kejahatan Perang

Rusia melancarkan serangan drone ke berbagai lokasi di Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, pada Sabtu (29/3/2025) malam.

Serangan itu menghantam rumah sakit militer, pusat perbelanjaan, dan blok apartemen, menewaskan dua orang serta melukai sedikitnya 25 orang, termasuk seorang gadis berusia 15 tahun yang kini dalam kondisi serius.

Dilansir dari aplikasi perpesanan Telegram, staf umum militer Ukraina menyatakan bahwa korban luka termasuk prajurit yang tengah menjalani perawatan di rumah sakit militer tersebut.

Mereka menuduh Rusia melakukan "kejahatan perang" dan "melanggar norma-norma hukum humaniter internasional" dengan sengaja menargetkan fasilitas medis.

Gubernur Kharkiv, Oleh Syniehubov, mengonfirmasi jumlah korban luka dan menegaskan bahwa serangan ini merupakan tindakan brutal yang mengabaikan hukum internasional.

Zelensky Desak Respons Kuat Barat atas Serangan Rusia

Baca juga: Rusia-NATO Panas di Laut Baltik, Pesawat Patroli Prancis Dikunci Radar Rudal Kapal Perang Moskow

Satu jam sebelum serangan di Kharkiv, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan bahwa Ukraina mengharapkan respons tegas dari negara-negara Barat terhadap serangan drone Rusia yang hampir terjadi setiap hari di wilayahnya.

Sebelumnya, serangan drone juga menghantam kota Dnipro di tenggara Ukraina, menewaskan empat orang, serta Kryvyi Rih, tempat sembilan orang lainnya terluka.

“Kami mengharapkan respons yang serius. Kami bekerja untuk memastikan ada reaksi yang kuat, terutama dari Amerika, Eropa, dan semua pihak di dunia yang mengandalkan diplomasi,” ujar Zelensky.

Dia juga menekankan bahwa respons Rusia terhadap upaya gencatan senjata yang diusulkan oleh Amerika Serikat tidak memadai dan telah berlangsung terlalu lama. Menurutnya, Moskow perlu ditekan lebih keras agar bersedia membuat kesepakatan damai.

Pernyataan ini dilaporkan melalui aplikasi perpesanan Telegram, memperlihatkan meningkatnya ketegangan antara kedua negara di tengah serangan yang terus berlanjut.

Rusia Klaim Rebut Wilayah Baru di Tengah Upaya Gencatan Senjata

Rusia pada Sabtu (29/3/2025) mengklaim telah merebut dua desa di Ukraina timur dan selatan, di tengah upaya gencatan senjata yang masih terhambat.

Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa pasukan Moskow berhasil menguasai desa Shchebraki di wilayah Zaporizhzhia serta Panteleimonivka di wilayah Donetsk.

Selain itu, pasukan Rusia juga merebut pemukiman Veselivka di wilayah Sumy, timur laut Ukraina, menurut laporan kantor berita pemerintah Rusia, Tass, yang mengutip pernyataan dari kementerian tersebut.

Sementara itu, Zelensky mendesak respons tegas dari negara-negara Barat terhadap serangan Rusia yang semakin intensif.

Ia menilai bahwa tekanan lebih kuat terhadap Moskow diperlukan agar kesepakatan damai dapat terwujud.

Rusia Siapkan Serangan Baru untuk Perkuat Posisi dalam Negosiasi

Pasukan Rusia dilaporkan tengah bersiap meluncurkan serangan militer baru dalam beberapa minggu mendatang guna meningkatkan tekanan terhadap Ukraina dan memperkuat posisi negosiasi Kremlin dalam pembicaraan gencatan senjata.

Hal ini diungkapkan oleh analis pemerintah dan militer Ukraina kepada The Associated Press.

Pejabat Ukraina menilai bahwa langkah tersebut dapat memberi Presiden Rusia Vladimir Putin alasan untuk menunda pembicaraan demi merebut lebih banyak wilayah.

Para pemimpin Ukraina juga berulang kali menegaskan bahwa Moskow tidak memiliki niat serius untuk terlibat dalam dialog damai yang bermakna.

"Mereka hanya mengulur-ulur waktu dan berusaha membuat Amerika Serikat terjebak dalam diskusi tanpa hasil mengenai ‘kondisi’ palsu, semata-mata untuk membeli waktu sebelum kembali merebut wilayah baru," kata Zelensky dalam kunjungannya ke Paris pada Kamis (27/3/2025).

Dua pejabat diplomatik dari negara-negara G7 di Kyiv turut mendukung penilaian tersebut, mengindikasikan semakin besarnya skeptisisme terhadap keseriusan Rusia dalam negosiasi damai.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani) 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved