Rabu, 1 Oktober 2025

Gempa di Myanmar

Gempa Besar di Myanmar: 1.644 Orang Tewas, Infrastruktur Hancur

Gempa 7,7 SR mengguncang Myanmar, 1.644 orang tewas dan infrastruktur rusak parah.

Tangkapan layar YouTube Al Arabiya English
GEMPA MYANMAR - Tangkapan layar dari YouTube Al Arabiya English menunjukkan bangunan-bangunan rusak parah di Mandalay setelah gempa bumi berkekuatan 7,7 SR mengguncang Myanmar, Jumat (28/3/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Gempa berkekuatan 7,7 skala Richter yang mengguncang Myanmar pada Jumat, 28 Maret 2025, telah menyebabkan jumlah korban tewas meningkat menjadi 1.644 orang, dengan lebih dari 3.400 orang mengalami luka-luka.

Selain itu, sedikitnya 139 orang masih dilaporkan hilang, menurut pernyataan pemerintah militer Myanmar yang dikutip dari Al Jazeera.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) melaporkan bahwa kerusakan infrastruktur, termasuk jalan tol yang menghubungkan Yangon, Nay Pyi Taw, dan Mandalay, telah menghambat upaya penyelamatan. "Retakan dan distorsi permukaan jalan memaksa bus jalan raya menghentikan operasinya," ujar OCHA dalam sebuah pernyataan.

Militer Myanmar juga mengonfirmasi bahwa akses ke lokasi-lokasi terdampak sangat sulit, sehingga menghambat operasi penyelamatan. "Korban berjatuhan, tapi kami kesulitan mengakses lokasi untuk menyelamatkan para korban," kata perwakilan militer.

Kekurangan Pasokan Medis

OCHA juga mencatat adanya kekurangan parah dalam pasokan medis, termasuk peralatan trauma, kantong darah, anestesi, dan alat bantu. "Kondisi ini sangat mempersulit upaya bantuan," jelas OCHA, seperti yang dilaporkan oleh CNN.

Saat ini, puluhan petugas medis telah dikerahkan ke berbagai wilayah, termasuk Mandalay, Magway, Nay Pyi Taw, dan Sagaing.

Namun, beberapa daerah yang terdampak parah, seperti Nyaungshwe, Kalaw, dan Pinlaung, masih sulit diakses.

Banyak korban terjebak di jalanan sekitar rumah mereka yang hancur akibat gempa, sementara ribuan orang terpaksa menghabiskan malam di luar rumah karena takut akan gempa susulan.

Baca juga: Gempa Myanmar: Wanita Selamat Setelah Terperangkap 30 Jam di Bawah Reruntuhan

Permohonan Bantuan Mendesak

OCHA mengungkapkan bahwa sekitar 1.200 rumah, tiga sekolah, dan satu hotel telah hancur akibat gempa. "Tidak adanya sinyal komunikasi dan pemadaman listrik juga menjadi penyebab yang menghambat operasi penyelamatan," tambah OCHA.

Mereka meminta semua pihak untuk segera mengirimkan bantuan kemanusiaan yang mendesak untuk membantu para korban.

Gempa yang terjadi pada pukul 12:50 siang waktu setempat ini juga dirasakan hingga Thailand, merobohkan bangunan dan merusak infrastruktur di seluruh Myanmar, khususnya di Mandalay yang dipenuhi reruntuhan.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved