Selasa, 7 Oktober 2025

Gempa di Myanmar

Myanmar Darurat Bantuan, Rumah Sakit di Naypyidaw Ngaku Kewalahan Tampung Pasien Korban Gempa

RS di ibu kota Myanmar, Naypyidaw kewalahan menampung pasien korban gempa, sejumlah pasien bahkan harus diletakan diluar akibat kapasitas RS penuh

Tangkapan layar YouTube The Times and The Sunday
GEMPA GUNCANG THAILAND - Tangkapan layar YouTube The Times and The Sunday Times pada Jumat (28/3/2025) yang menunjukkan sebuah gedung tinggi yang sedang dibangun runtuh akibat gempa Myanmar pada Jumat (28/3/2025). RS di ibu kota Myanmar, Naypyidaw kewalahan menampung pasien korban gempa, sejumlah pasien bahkan harus diletakan diluar akibat kapasitas RS yang penuh 

TRIBUNNEWS.COM – Salah satu rumah sakit di ibu kota Myanmar, Naypyidaw mengaku kewalahan menampung para pasien korban gempa pada Jumat (28/3/2025).

Rumah sakit berkapasitas 1.000 tempat tidur dilaporkan mengalami lonjakan pasien akibat gempa dahsyat mengguncang Myanmar.

Bahkan beberapa korban bahkan harus dirawat di luar gedung rumah sakit karena kapasitas yang penuh usai ratusan korban gempa dilarikan ke RS tersebut.

"Saya belum pernah melihat (sesuatu) seperti ini sebelumnya. Kami berusaha menangani situasi ini. Saya sangat lelah sekarang," kata salah satu dokter, sebagaimana dikutip dari The Statesman.

“Pasien berbaring di luar, beberapa mengerang kesakitan, yang lain syok, mata mereka kosong karena tidak percaya,” imbuhnya.

Lonjakan korban semakin tak terbendung lantaran IGD rumah sakit rusak parah dan sebuah mobil hancur tertimpa beton berat dari pintu masuk IGD yang runtuh.

"Ratusan orang yang terluka berdatangan. Tetapi gedung gawat darurat di sini juga ambruk," kata pejabat keamanan di rumah sakit itu.

Korban Tewas Bertambah Jadi 23 Orang

Pasca gempa dahsyat melanda Myanmar, sekitar 20 orang dilaporkan tewas di antaranya merupakan warga Myanmar dan tiga lainnya dari Thailand.

"Sekitar 20 orang tewas setelah mereka tiba di rumah sakit kami sejauh ini. Banyak orang terluka," kata dokter di rumah sakit umum berkapasitas 1.000 tempat tidur di Naypyidaw yang meminta identitasnya dirahasiakan, dilansir AFP.

Sementara itu lebih dari 200 orang dilaporkan terluka di Myanmar, menurut seorang dokter di Rumah Sakit Umum Mandalay.

Gempa terjadi di dekat Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar, sekitar pukul 12.50 waktu setempat, menurut laporan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).

Baca juga: Kemlu RI: Belum Ada Informasi WNI Jadi Korban Gempa M 7,7 yang Guncang Myanmar dan Thailand

Tak lama setelah gempa tersebut terjadi, gempa susulan dengan kekuatan mencapai Magnitudo 6,4 dilaporkan mengguncang area yang sama di Myanmar.

Salah satu warga yang tinggal di Mandalay kota berpenduduk 1,5 juta jiwa, menuturkan dirinya melihat sebuah gedung lima lantai ambruk akibat guncangan gempa.

Selain menghancurkan gedung-gedung, gempa Myanmar juga membuat jembatan yang menghubungkan wilayah Ava dan Sagaing runtuh.

Insiden itu terekam video yang dibagikan di media sosial, dalam rekaman video itu menunjukkan beberapa bagian Jembatan Sagaing Lama yang runtuh dan jatuh ke dalam Sungai Irrawaddy, yang mengalir dari utara ke selatan di negara tersebut.

 Junta Militer Tetapkan Status Darurat

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved