Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Setelah Bos Shin Bet, Kini Jaksa Agung Israel Terancam Dipecat, Manuver Politik Netanyahu Disorot

Setelah memecat bos Shin Bet Ronen Bar, Netanyahu kembali membuat keputusan untuk mengusulkan pemecatan jaksa agung Gali Baharav-Miara.

Instagram @b.netanyahu
NETANYAHU BERPIDATO - Foto ini diambil dari Instagram Netanyahu pada Minggu (23/3/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara tentang pemecatan Kepala Shin Bet Ronen Bar melalui video yang diunggah pada Sabtu (22/3/2025) malam. Setelah memecat bos Shin Bet Ronen Bar, Netanyahu kembali membuat keputusan untuk mengusulkan pemecatan jaksa agung Gali Baharav-Miara. 

"Mosi tidak percaya tersebut bertujuan untuk memperoleh "kekuasaan tanpa batas, sebagai bagian dari langkah yang lebih luas untuk melemahkan cabang yudikatif" dan untuk "meningkatkan kesetiaan kepada pemerintah", katanya dalam surat yang dikirim ke kabinet menjelang pemungutan suara.

Pemungutan suara tersebut belum berarti pemecatannya.

Nantinya usulan pemecatan ini akan ditinjau oleh sebuah komite.

Kemudian komite akan mengadakan sidang untuk mempertimbangkan kasus tersebut.

Apabila komite tidak mendukung pemecatan tersebut, maka Mahkamah Agung dapat mengalahkan mosi tersebut.

Kecaman dari Berbagai Pihak

Pemecatan jaksa agung Israel ini menuai kecaman dan kritik dari berbagai pihak, mulai dari pemimpin oposisi Israel hingga presiden Israel.

Ketua Partai Yisrael Beiteinu, Avigdor Lieberman mengatakan di X bahwa pemecatan ini merupakan pengalihan isu.

"Pemecatan Baharav-Miara bertujuan untuk “mengalihkan perhatian dari krisis penyanderaan (di Gaza) dan undang-undang penghindaran wajib militer," katanya.

Menurut Avigdor, pemecatan ini hanya untuk menutupi kegagalan pemerintah pada 7 Oktober 2023, lalu.

Pemimpin Partai Demokrat, Yair Golan juga mengkritik keputusan tersebut.

Golan menganggap bahwa keputusan ini justru membungkam dan mengubur demokrasi.

"Mereka (pemerintah) telah mengabaikan akal sehat dan tidak lagi menghormati garis merah. Pemerintah ini, yang dengan suara bulat memilih untuk memecat jaksa agung, dengan suara bulat memilih untuk mengubur demokrasi, tetapi mereka akan menghadapi orang-orang yang tegas yang akan berjuang dan menang," tegasnya.

Terakhir, presiden Israel Isaac Herzog juga tak terima dengan keputusan ini.

Menurut Herzog ini adalah keputusan yang dapat membuat Israel semakin terpuruk.

"Sampai pada tingkat kegilaan apa kita bisa terpuruk sebagai sebuah bangsa?" katanya.

Sebagai informais, Baharav-Miara diangkat sebagai jaksa agung Israel pada 7 Februari 2022.

Ia mengemban jabatan jaksa agung selama 6 tahun.

(Tribunnews.com/Farrah)

Artikel Lain Terkait Kabinet Israel dan Benjamin Netanyahu

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved