Minggu, 5 Oktober 2025

Donald Trump Pimpin Amerika Serikat

Jurnalis VOA Gugat Trump, PHK Massal hingga Pemangkasan Anggaran Jadi Pemicunya

Enam Jurnalis VoA melayangkan gugatan ke Presiden Donald Trump, usai media yang didanai pemerintah itu tutup buntut pemangkasan anggaran negara

YouTube The White House
DONALD TRUMP - Foto ini diambil dari YouTube The White House pada Rabu (5/3/2025), memperlihatkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberi isyarat ketika sejumlah warga AS memberikan ucapan terima kasih pada Selasa (4/3/2025). 

TRIBUNNENWS.COM – Enam Jurnalis Voice of America (VoA) melayangkan gugatan ke Presiden Donald Trump, setelah media yang didanai pemerintah Amerika Serikat (AS) itu ditutup sementara buntut pemangkasan anggaran negara.

Dikutip dari The Washington Post, gugatan ini diajukan para jurnalis VoA ke pengadilan New York pada Jumat (21/3/2025).

Dalam gugatan tersebut, para penggugat menuntut agar media VoA dapat kembali beroperasi.

Lantaran sebelumnya, pemerintah Trump memangkas dana program prodemokrasi yang didanai pemerintah, termasuk di antaranya dan outlet media lain VoA, Radio Free Europe, Radio Liberty, dan Radio Free Asia.

Para penggugat menilai keputusan pemerintahan Trump bertentangan dengan hukum federal AS.

Langkah ini juga dianggap telah melanggar Amandemen Pertama dan undang-undang yang digunakan Kongres untuk mengesahkan dan mendanai Voice of America.

"Di banyak bagian dunia, sumber berita objektif yang krusial telah hilang, dan hanya media berita yang disponsori negara yang disensor yang tersisa untuk mengisi kekosongan tersebut," demikian isi gugatan itu, dikutip Reuters.

Pemangkasan Anggaran Berdampak ke 1.300 Karyawan

Pemerintah Trump menilai pemangkasan anggaran dilakukan karena lembaga-lembaga pemerintah, termasuk Badan Media Global AS dianggap sebagai pemborosan anggaran negara.

Dengan melakukan pemotongan dana, Utusan Trump mengklaim pemerintahan federal tak lagi membuang-buang uang pembayar pajak AS untuk tujuan yang tidak sejalan dengan kepentingan AS.

Namun, imbas kebijakan ini, media kondang AS Voice of America (VOA) ikut terdampak,.

Bahkan, akibat pemangkasan anggaran yang dilakukan Trump, portal berita menyiarkan berita berbahasa Spanyol ke Kuba melalui TV dan Radio Marti ini harus memberhentikan 1.300 karyawan.

Baca juga: Kebijakan Trump yang Tak Terduga Picu Ketidakpastian di Pasar Global, Termasuk Indonesia

Tak sampai di situ, para karyawan juga dilarang menggunakan fasilitas Agency for Global Media serta diminta mengembalikan perangkat kerja seperti ponsel dan laptop.

"Saya sangat sedih karena untuk pertama kalinya dalam 83 tahun, Voice of America yang tersohor itu dibungkam," kata Direktur VOA, Michael Abramowitz, dalam pernyataan yang diunggah di akun Facebook pribadinya,

Kebijakan Trump Tuai Kecaman

Merespons pembekuan anggaran yang dilakukan Trump, Michael Abramowitz mengungkap keputusan AS justru menghambat misi VOA dalam menyampaikan berita dan program budaya kepada dunia.

"VOA memang membutuhkan reformasi yang matang, dan kami telah membuat kemajuan ke arah itu. Namun, tindakan hari ini akan membuat VOA tidak dapat menjalankan misinya yang sangat penting," imbuh Abramowitz.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved