Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Perang Israel-Hamas: Korban Tewas Mencapai 50.000 Jiwa

Serangan Israel di Gaza menyebabkan lebih dari 50.000 jiwa melayang, termasuk wanita dan anak-anak.

Penulis: Nuryanti
Editor: timtribunsolo
Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English
SITUASI GAZA - Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English pada Kamis (20/3/2025) yang menunjukkan kondisi Gaza setelah Israel lancarkan serangan udara selama 2 hari sejak Selasa (18/3/2025) banyak warga yang dipaksa mengungsi. Serangan Israel di Gaza menyebabkan lebih dari 50.000 jiwa melayang, termasuk wanita dan anak-anak. 

TRIBUNNEWS.COM - Serangan Israel di Jalur Gaza selatan pada Minggu malam, 23 Maret 2025, mengakibatkan tewasnya 26 warga Palestina, termasuk seorang pemimpin politik Hamas serta beberapa wanita dan anak-anak.

Dengan perkembangan ini, jumlah total korban tewas di Gaza sejak dimulainya konflik Israel-Hamas kini melampaui 50.000 jiwa.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa serangan Israel yang berlanjut setelah gencatan senjata berakhir minggu lalu, telah menewaskan ratusan orang.

Militer Israel mengklaim bahwa mereka menyerang target-target militan di Gaza dan telah mengirimkan pasukan darat ke Kota Rafah.

Perintah Evakuasi

Militer Israel memerintahkan warga untuk meninggalkan daerah Tel al-Sultan di Rafah yang telah hancur parah.

Mereka diminta untuk berjalan kaki menuju daerah Muwasi yang lebih aman. "Ini pengungsian akibat tembakan," ungkap Mustafa Gaber, seorang jurnalis lokal yang mengungsi bersama keluarganya.

Dia menambahkan bahwa ratusan orang melarikan diri saat suara tembakan tank dan pesawat tak berawak semakin dekat.

Korban Jiwa dan Reaksi

Hingga saat ini, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan total 50.021 warga Palestina tewas dan lebih dari 113.000 orang terluka.

Dari jumlah tersebut, perempuan dan anak-anak menjadi lebih dari separuh korban.

Sementara itu, Hamas mengonfirmasi kematian Salah Bardawil, seorang anggota biro politiknya, dalam serangan di Muwasi.

Serangan ini juga mengakibatkan tewasnya beberapa anggota keluarganya.

Penanganan Medis Terkendala

Layanan darurat Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan bahwa mereka kehilangan kontak dengan tim medis yang merespons serangan di Rafah.

Pasukan Israel dilaporkan menghalangi ambulans untuk menjangkau lokasi serangan, yang membuat situasi semakin sulit bagi warga yang membutuhkan pertolongan.

Negosiasi Gencatan Senjata Tertunda

Kedua belah pihak seharusnya memulai negosiasi mengenai fase gencatan senjata baru pada awal Februari.

Namun, rencana tersebut tidak terlaksana karena Hamas menolak proposal yang didukung oleh Israel dan AS.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved