Turki Bergejolak
Turki Bergejolak, 300 Ribu Orang Turun ke Jalan Tuntut Pembebasan Walkot Istanbul Ekrem Imamoglu
Demonstrasi yang berlangsung sejak Rabu (18/3/2025) menuntut pembebasan Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu semakin meluas hingga mencakup 32 provinsi.
Presiden Recep Tayyip Erdogan mengecam aksi protes ini.
Pada Jumat (21/3/2025), ia menegaskan bahwa pemerintahannya tidak akan menoleransi demonstrasi yang mengganggu ketertiban umum.
Erdogan juga menuduh Partai Rakyat Republik (CHP), partai oposisi yang dipimpin Imamoglu, memiliki agenda tersembunyi di balik aksi protes ini.
"Operasi antikorupsi di Istanbul digunakan sebagai alasan untuk menimbulkan kerusuhan di jalan-jalan kita," ujar Erdogan.
"Kita tidak akan membiarkan segelintir oportunis menimbulkan kekacauan di Turki hanya untuk melindungi rencana penjarahan mereka," ungkapnya.
Pemilu 2028
Imamoglu, yang memenangkan masa jabatan kedua sebagai Wali Kota Istanbul tahun lalu, merupakan ancaman serius bagi dominasi Erdogan.
Dalam pemilu lokal sebelumnya, partai CHP juga berhasil merebut kemenangan di Ankara, yang menandai kekalahan signifikan bagi partai yang dipimpin Erdogan.
Pemilihan calon presiden CHP akan berlangsung pada hari Minggu, di mana Imamoglu menjadi satu-satunya kandidat.
Partai tersebut, juga menggelar pemungutan suara simbolis di berbagai distrik untuk mengukur dukungan publik terhadap Imamoglu.
Erdogan, yang telah berkuasa selama 22 tahun, tidak dapat mencalonkan diri kembali pada 2028 kecuali ia mengubah konstitusi.
Oposisi melihat Imamoglu sebagai figur kuat yang berpotensi menantang kekuasaan Erdogan dalam pemilu mendatang.
Kronologi Penangkapan Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu
Pada Rabu (20/3/2025), Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu, ditangkap oleh polisi Turki dalam sebuah operasi besar.
Ratusan polisi menggerebek kediamannya pada dini hari.
Sebelum ditangkap, Imamoglu mengunggah video di media sosial X, menyatakan bahwa dirinya "menyerahkan diri kepada rakyat."
Baca juga: Turki Bergejolak, 37 Orang Ditahan Gara-gara Unggahan Media Sosial tentang Wali Kota Istanbul
Kejaksaan Istanbul menuduhnya sebagai pemimpin "organisasi kriminal" dengan dakwaan pemerasan dan suap.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.