Turki Bergejolak
Ribuan Warga Turki Ngamuk, Tuntut Presiden Erdogan Mundur Buntut Isu Kudeta Ekrem Imamoglu
Ribuan warga Turki menggelar demo besar di jalanan kota Istanbul mendesak Erdogan mundur dari kursi Presiden buntut penahanan Walikota Ekrem Imamoglu.
TRIBUNNEWS.COM – Lebih dari ribuan warga Turki menggelar demo besar-besaran di jalanan kota untuk memprotes penahanan Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu.
“Kami tidak akan diam. Ini adalah serangan terhadap demokrasi dan kebebasan berpendapat,” kata salah satu demonstran yang hadir di Balai Kota Istanbul.
Tak hanya di jalanan kota, demonstran juga turut memadati sejumlah titik penting lainnya seperti kampus, hingga stasiun bawah tanah, dengan massa meneriakkan slogan anti-pemerintah.
Kendati pihak berwenang memberlakukan larangan demonstrasi selama empat hari, namun hal tersebut tak mengendurkan semangat demonstran.
Ribuan warga itu memilih untuk terus melakukan aksi protes dengan menutup beberapa jalan, dan membatasi akses ke platform media sosial, ribuan demonstran tetap turun ke jalan.
Imbas demo besar-besaran ini, beberapa ruas jalan utama di Istanbul ditutup, sementara layanan metro dihentikan sementara.
Banyaknya massa yang berkumpul, polisi setempat bahkan menggunakan semprotan merica untuk membubarkan kerumunan di depan Universitas Istanbul.
Penangkapan İmamoğlu Pemicu Demo Besar di Istanbul
Adapun aksi demo digelar sebagai bentuk protes atas penangkapan wali kota Istanbul, Ekrem Imamoglu yang dijadwalkan maju menjadi calon presiden dari Partai Rakyat Republik (CHP) yang sekuler.
Pihak berwenang Turki menuduh Ekrem İmamoğlu dan para ajudannya terlibat dalam kasus korupsi, termasuk pemerasan dan penipuan.
Selain itu, mereka juga dituduh membantu Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang diklasifikasikan sebagai organisasi teroris oleh Ankara, Washington, dan sekutu-sekutu Turki lainnya.
Baca juga: Wali Kota Istanbul dan 100 Orang Ditangkap, Demonstran Turki: Presiden Erdogan Diktaktor
Serangkaian tudingan ini membuat pihak berwenang Turki meluncurkan perintah penangkapan terhadap Imamoglu.
Dengan menggunakan peralatan lengkap untuk prosedur anti huru-hara, belasan mobil aparat berjajar untuk menjemput Imamoglu
Erdogan Dituding Jadi Biang Kerok
Namun tuduhan ini membuat situasi semakin tegang, dengan banyak pihak yang meragukan keabsahan dakwaan tersebut.
Partai CHP, yang merupakan kekuatan oposisi terpenting di Turki, menyebut penangkapan ini sebagai upaya kudeta oleh pemerintah Erdoğan.
“Ini adalah langkah yang jelas untuk menghilangkan oposisi politik di negara ini,” ungkap seorang anggota senior CHP.
Sementara massa menuding penangkapan Ekrem Imamoglu didalangi oleh rivalnya, yakni Presiden Turki Tayyip Erdoğan.
Massa menilai strategi ini merupakan cara Erdogan untuk menekan suara-suara yang berbeda dan mempertahankan kekuasaan.
Alasan ini yang membuat warga murka hingga nekat turun ke jalanan untuk mendesak agar Erdogan segara mundur dari kursi jabatan.
Mencerminkan ketidakpuasan yang mendalam di kalangan masyarakat Turki terhadap kebijakan pemerintahan Erdoğan.
Karena banyak warga yang merasa bahwa hak-hak mereka terancam dan suara mereka tidak didengar.
Dengan latar belakang sejarah protes yang panjang, jelas bahwa rakyat Turki tidak akan tinggal diam menghadapi apa yang mereka anggap sebagai penindasan terhadap kebebasan dan hak asasi manusia.
“Kami akan terus berjuang untuk hak kami dan untuk masa depan yang lebih baik,” ungkap seorang demonstran lainnya di tengah kerumunan.
(Tribunnews.com / Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.