Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Konflik Internal Israel Semakin Meruncing, Netanyahu Pecat Kepala Intelijen Shin Bet Ronen Bar

Pemerintah Israel secara resmi mencopot Kepala Badan Intelijen Domestik Shin Bet, Ronen Bar mulai 10 April 2025 mendatang.

YouTube International Institute for Counter-Terrorism (ICT)
RONEN BAR - Gambar merupakan tangkap layar YouTube International Institute for Counter-Terrorism (ICT) yang diambil pada Rabu (5/3/2025), menunjukkan Ronen Bar menyampaikan sambutan di ICT21: Terorisme di Mata Badai, KTT Dunia ke-21 tentang Antiterorisme pada 29 November 2022. Pemberhentian Ronan Bar akan berlaku efektif pada 10 April atau lebih cepat jika pengganti telah ditunjuk. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Israel secara resmi mencopot Kepala Badan Intelijen Domestik Shin Bet, Ronen Bar.

Keputusan ini diumumkan setelah kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dengan suara bulat menyetujui pemecatan Bar, Times of Israel melaporkan.

Pemberhentian tersebut akan berlaku efektif pada 10 April atau lebih cepat jika pengganti telah ditunjuk.

Langkah ini semakin memperdalam krisis politik yang tengah melanda Israel.

Bar secara terbuka menolak pemecatannya dan bahkan tidak menghadiri pertemuan kabinet yang membahas pemberhentiannya.

Dalam suratnya kepada pemerintah, ia menegaskan bahwa keputusan tersebut ilegal dan memiliki cacat mendasar.

Pemecatan Kontroversial dan Protes Publik

Pemecatan Bar diperkirakan akan menghadapi tantangan hukum di Mahkamah Agung Israel.

Langkah Netanyahu ini memicu gelombang protes di Yerusalem, di tengah meningkatnya ketegangan akibat operasi militer Israel di Gaza serta kekhawatiran terhadap para sandera yang masih ditahan di wilayah tersebut.

Sebagai kepala Shin Bet, Bar memainkan peran penting dalam operasi keamanan Israel, termasuk dalam perang melawan Hamas di Gaza.

Ia juga bertanggung jawab dalam menjaga stabilitas dan demokrasi negara.

Baca juga: Perseteruan Netanyahu dan Kepala Shin Bet, Mungkinkah Krisis Internal Israel Kian Kental?

Namun, Netanyahu mengklaim bahwa kurangnya kepercayaan pribadi telah menghambat kinerja Bar, dikutop dari The New York Times.

Tuduhan tersebut langsung dibantah oleh Bar, yang menegaskan bahwa dirinya tidak diberi kesempatan untuk membela diri dalam sidang resmi.

Dugaan Motif Politik di Balik Pemecatan

Bar menuduh bahwa pemecatannya berkaitan dengan penyelidikan Shin Bet terhadap sejumlah kasus sensitif yang melibatkan pejabat di kantor perdana menteri, termasuk dugaan keterlibatan Qatar dalam pengambilan keputusan strategis Israel.

Netanyahu membantah tuduhan tersebut, tetapi para pengkritiknya menilai langkah ini sebagai bagian dari upaya melemahkan lembaga independen dan mengonsolidasikan kekuasaan eksekutif.

Selain itu, Netanyahu menuding Bar gagal menangani serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Ia menganggap Bar bukan sosok yang tepat untuk mereformasi Shin Bet, menyebutnya sebagai pemimpin yang lemah.

Namun, klaim ini ditolak mentah-mentah oleh Bar, yang menilai pemecatannya bermotif politis dan justru membahayakan stabilitas nasional.

Qatar-Gate

Menurut laporan Axios, salah satu pemicu utama konflik adalah penyelidikan Shin Bet terhadap beberapa ajudan Netanyahu yang diduga menerima pembayaran dari Qatar.

Dugaan ini menjadi kontroversial karena Qatar adalah salah satu mediator utama dalam negosiasi gencatan senjata di Gaza.

Media Israel menyebut skandal ini sebagai "Qatar-Gate" dan menilai bahwa pembayaran tersebut digunakan untuk memperbaiki citra Qatar di Israel.

Baca juga: Ini Alasan Benjamin Netanyahu Memecat Kepala Shin Bet, Ronen Bar

Perang Saudara

Para pengamat memperingatkan bahwa perseteruan ini bisa membawa Israel ke jurang perang saudara.

Nahum Barnea, kolumnis Yedioth Ahronoth, menulis bahwa "seorang perdana menteri yang kehilangan kendali akan memerintah sesuai keinginannya, dan pemerintahannya yang gagal akan mengikuti jejaknya."

Amir Tibon dari Haaretz bahkan menyatakan, "Demokrasi Israel kini berada dalam bahaya besar."

Netanyahu sendiri bersikeras bahwa pemecatan ini perlu dilakukan demi stabilitas nasional.

"Pada setiap saat, terutama selama perang eksistensial seperti yang kita hadapi, harus ada kepercayaan penuh antara perdana menteri dan kepala Shin Bet," katanya, dikutip dari Times of Israel.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani) 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved