Konflik Rusia Vs Ukraina
Trump Ceritakan Hasil Pembicaraannya dengan Putin kepada Zelensky
Donald Trump ungkap hasil negosiasinya dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin selama pembicaraan teleponnya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengungkapkan hasil negosiasinya dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin selama pembicaraan teleponnya dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.
Di platform Truth Social, Trump menulis "baru saja menyelesaikan panggilan telepon yang sangat baik" dengan Zelensky, seperti dilaporkan oleh TASS.
Trump melakukan panggilan telepon selama satu jam dengan Zelensky pada Rabu (19/3/2025).
Percakapan itu terjadi sehari setelah Putin menolak gencatan senjata tanpa syarat selama 30 hari yang sebelumnya telah disetujui Washington dan Kyiv.
"Sebagian besar diskusi didasarkan pada panggilan telepon yang dilakukan kemarin dengan Presiden Putin untuk menyelaraskan Rusia dan Ukraina dalam hal permintaan dan kebutuhan mereka," kata Trump di Truth Social.
"Kami sangat berada di jalur yang benar."
Zelensky turut memuji obrolan dengan Trump.
Dalam unggahannya di X, ia menyebut percakapan tersebut sebagai "positif, substantif, dan jujur."
"Bersama dengan Amerika, dengan Presiden Trump, dan di bawah kepemimpinan Amerika, perdamaian abadi dapat dicapai tahun ini," ujar Zelensky.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Trump atas awal yang produktif dalam kerja sama tim Ukraina dan Amerika di Jeddah pada 11 Maret.
"Kami sepakat bahwa Ukraina dan Amerika Serikat harus terus bekerja sama untuk mencapai akhir perang yang sesungguhnya dan perdamaian abadi," tambahnya.
Baca juga: Trump dan Zelensky Teleponan Satu Jam, Sebelumnya Trump Telepon Putin, Begini Kondisi Perang Terkini
Pembicaraan Trump, Zelensky, dan Putin
Pada Selasa (18/3/2025), Trump dan Putin mengadakan pembicaraan telepon mengenai gencatan senjata 30 hari dalam konflik Ukraina, ketentuan untuk mencegah eskalasi, serta sejumlah isu internasional.
Dalam pembicaraan itu, Putin menyetujui usulan Trump terkait penghentian serangan terhadap infrastruktur energi.
Beberapa jam setelah pengumuman itu, Rusia tetap melancarkan serangan pesawat tak berawak di Ukraina, yang mengakibatkan pemadaman listrik di separuh kota Sloviansk di wilayah Donetsk.
Menanggapi serangan tersebut, Zelensky menyebut klaim Putin kalau Rusia telah mematuhi gencatan senjata sebagai "sangat bertentangan dengan kenyataan."
Sementara itu, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Tammy Bruce, mengecam serangan Rusia dan menegaskan "sudah saatnya kematian dan kehancuran dihentikan dan perang yang tidak masuk akal ini diakhiri."
"Kita tidak bisa berunding untuk mengakhiri perang tanpa adanya gencatan senjata. Penembakan harus dihentikan terlebih dahulu," tambahnya.
Trump Bahas Pengembalian Anak-Anak Ukraina
Selain membahas gencatan senjata, Trump dan Zelensky juga mendiskusikan pengembalian anak-anak Ukraina yang diduga diculik oleh Rusia.
Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengatakan pengembalian anak-anak ini menjadi bagian penting dari usulan gencatan senjata Trump.
"Presiden Trump berjanji untuk bekerja sama erat dengan kedua belah pihak guna membantu memastikan anak-anak tersebut dipulangkan," kata Leavitt.
Jenderal Keith Kellogg, Utusan Khusus Presiden untuk Ukraina, mengungkapkan keterkejutannya kalau Trump membahas masalah ini.
"Dia berbicara tentang mengakhiri perang, pembantaian, dan bagaimana mengakhiri semuanya. Dan di sinilah pembicaraan itu mengarah, sangat positif," ujarnya kepada Fox News.
AS berencana untuk melanjutkan negosiasi dengan Rusia dan Ukraina.
Baca juga: Trump Ancam Musnahkan Houthi, Desak Iran Setop Pasok Bantuan Militer
Delegasi Amerika dijadwalkan menuju Riyadh dalam beberapa hari mendatang untuk membahas lebih lanjut usulan gencatan senjata yang diajukan Trump.
Negosiasi ini tak luput dari tantangan.
Putin menuntut pembicaraan langsung dengan Washington tanpa kehadiran Kyiv, sementara Ukraina ingin berpartisipasi dalam diskusi bersama AS dan Rusia.
"Diplomasi bolak-balik ini sulit, tetapi kami terus berusaha mendorong kedua belah pihak menuju gencatan senjata dan akhir perang ini," kata Penasihat Keamanan Nasional AS, Mike Waltz, seperti dilaporkan oleh NY Post.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.